Senin, 26 November 2012

Di Bawah Lindungan Ka’bah, Kisah Cinta Berbalut Kerinduan Beralas Kepasrahan yang Mempersatukan


Film Di Bawah Lindungan Ka’bah merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra dan merupakan sebuah film yang diangkat dari novel Di Bawah Lindungan Ka’bah yang ditulis oleh Prof. DR. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang lebih dikenal sebagai HAMKA. Film ini dirilis dan tayang di layar lebar pada 25 Agustus 2011 oleh rumah produksi MD Pictures. Film ini dibintangi oleh aktor dan artis professional Indonesia yaitu Didi Petet sebagai ayah Zaenab, Widyawati Sophian sebagai Ibu Zaenab, Herjunot Ali sebagai Hamid, Laudya Cintya Bella sebagai Zaenab, serta aktor – artis lain yaitu Niken Anjani, Tarra Budiman, Jenny Rachman, Leroy Osmani, Ajun Perwira, Akhmad Setyadi.

"Di Bawah Lindungan Ka’bah" bercerita tentang kisah cinta tak sampai antara kedua tokoh protagonis, Hamid dan Zainab. Inilah sebuah film mengenai kisah cinta yang dikemas dan menonjolkan nilai religius yang takkan pernah lekang oleh waktu. Cinta yang berjarak antara Sumatera ke Makkah. Kepedihan yang berlandaskan pada rasa berserah diri pada Yang Maha Kuasa. Ketidaksanggupan masing-masing untuk menjembatani jarak yang ada; baik ruang maupun waktu, adat, agama, maupun atas nama kepatuhan pada orang tua, membuat mereka tenggelam dalam deritanya masing-masing. Akan cinta yang merindu-dendam, menanti tak tentu.


Setting film ini adalah di Padang pada awal abad ke-20 dengan teknologi transportasi maupun komunikasi yang masih jauh tertinggal dibandingkan sekarang. That's what we called as parental complex syndrome; saat orang tua selalu merasa lebih tahu daripada anaknya. Bahwa mereka lebih berpengalaman, lebih berhak (dan karenanya wajib) untuk didengar, serta lebih bisa menentukan apakah makna kebahagiaan sesungguhnya. Dan seringkali kebahagiaan yang dimaksudkan itu lebih berdasarkan pada definisinya sendiri. Misalkan menjodohkan sang anak dengan putra-putri teman; atau sanak yang kaya raya; atau terhormat dan sebagainya.

Hamid (Herjunot Ali) adalah seorang pemuda tampan, cerdas, saleh, yatim, berbudi pekerti tinggi namun terlahir dengan keadaan ekonomi yang kurang. Dia tinggal bersama ibunya. Kemudian diangkat oleh keluarga Haji Ja’far yang kaya. Perhatian Haji Ja’far, istrinya yaitu Asiah, terhadap Hamid sangat baik. Hamid dianggap sebagai anak mereka sendiri. Mereka sangat menyayanginya sebab Hamid sangat rajin, sopan, berbudi, serta taat beragama. Itulah sebabnya, Hamid juga disekolahkan bersama-sama dengan Zainab, anak kandung Haji Ja’far.Sejak kecil Hamid dan Zainab selalu bermain bersama. Mereka sering pergi sekolah, bermain bersama di sekolah ataupun pulang sekolah.



Dilema mulai mewarnai kehidupan Hamid ketika ia jatuh cinta dengan Zainab (Laudya Chyntia Bella), puteri jelita semata wayang dari Haji Jafar. Ketika keduanya beranjak remaja, dalam hati masing-masing mulai tumbuh perasaan lain. Hamid merasakan bahwa rasa kasih sayang yang muncul terhadap Zainab melebihi rasa sayang kepada adik, seperti yang selama ini dia rasakan. Hamid tidak berani mengutarakan isi hatinya kepada Zainab sebab dia menyadari bahwa di antara mereka terdapat tembok pemisah. Zainab merupakan anak orang terkaya dan terpandang, sedangkan dia hanyalah berasal dari keluarga biasa dan miskin. Jadi, sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk memiliki Zainab. Itulah sebabnya, rasa cintanya yang dalam terhadap Zainab hanya dipendamnya saja. Tembok pemisah itu semakin hari semakin dirasakan Hamid. Dalam waktu bersamaan, Hamid mengalami peristiwa pilu. Peristiwa pertama adalah meninggalnya Haji Ja’far, ayah angkatnya yang sangat berjasa menolong hidupnya selama ini. Tidak lama kemudian, ibu kandungnya pun meninggal dunia. Tidak hanya berhenti disitu, berbagai cobaan yang mendera hubungan keduanya: Hamid diusir dari kampungnya setelah dituduh telah ‘menyentuh’ Zainab secara tidak sopan. Puncak kepedihan hatinya ketika ibu Zainab, Asiah, mengatakan kepadanya bahwa Zainab akan dijodohkan dengan pemuda lain anak seorang saudagar kaya. Bahkan ibunya meminta Hamid untuk membujuk Zainab agar mau menerima pemuda pilihannya. Dengan berat hati, Hamid menuruti kehendak ibu Zainab.


Zainab sangat sedih menerima kenyataan tersebut. Dalam hatinya, ia menolak kehendak ibunya. Karena tidak sanggup menanggung beban hatinya, Hamid memutuskan untuk pergi meninggalkan kampungnya. Hamid yang terusir dari kampung akhirnya meneruskan perjalanannya demi mewujudkan impiannya agar dapat menunaikan ibadah haji di Mekkah. Dia meninggalkan Zainab dan dengan diam-diam pergi ke Medan. Sesampainya di Medan, dia menulis surat kepada Zainab. Dalam suratnya, dia mencurahkan isi hatinya kepada Zainab. Menerima surat itu, Zainab sangat terpukul dan sedih. Dari Medan, Hamid melanjutkan perjalanan menuju ke Singapura. Kemudian, dia pergi ke tanah suci Mekkah. Selama ditinggalkan oleh Hamid, hati Zainab menjadi sangat tersiksa. Dia sering sakit-sakitan, semangat hidupnya terasa berkurang menahan rasa rindunya yang mendalam pada Hamid. Begitu pula dengan Hamid, dia selalu gelisah karena menahan beban rindunya pada Zainab.

Setahun sudah Hamid berada di Makkah. Betapa gembira hati Hamid bertemu dengan Saleh, teman di kampungnya. Selain sebagai teman sepermainannya semasa kecil, istri Saleh,Rosana, adalah teman dekat Zainab. Dari Saleh, dia mendapat banyak berita tentang kampungnya termasuk keadaan Zainab.Dari penuturan Saleh, Hamid mengetahui bahwa Zainab juga mencintainya. Sejak kepergian Hamid, Zainab sering sakit-sakitan. Dia menderita batin yang begitu mendalam, Karena suatu sebab, dia tidak jadi menikah dengan pemuda pilihan ibunya, sedangkan orang yang paling dicintainya, yaitu Hamid telah pergi entah kemana. Dia selalu menunggu kedatangan Hamid dengan penuh harap. Mendengar penuturan Saleh tersebut, perasaan Hamid bercampur antara perasaan sedih dan gembira. Sedih sebab Zainab menderita fisik dan batin. Gembira karena Zainab mencintainya juga. Artinya cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Karena tidak jadi menikah dengan pemuda pilihan ibunya. Hamid berencana kembali ke kampung halaman setelah menunaikan ibadah haji terlebih dahulu.

Namun Tuhan berkehendak lain. Hamid dan Zainab meninggal dunia sebelum mereka bertemu. Hamid yang meninggal di bawah lindungan Ka’bah dan Zainab meninggal di kampung halamannya dengan kerinduan dan cinta yang amat menyiksa perasaan masing-masing. Akhir cerita yang sangat mengharukan ketika tergambarkan dalam film ini bahwa raga mereka tidak bisa bersatu di dunia, namun jiwa mereka bertemu dan bersatu di bawah lindungan Ka’bah.


"Apapun yang akan terjadi, ingatlah bahwa ketika engkau tak punya siapa-siapa selain Allah,
Allah itu lebih dari cukup."


-Memmy-

Jumat, 23 November 2012

Adakah Kesempatan Kedua?

Tiada seorangpun yang dapat kembali dan mulai baru dari awal lagi. Namun demikian, setiap orang mampu dan dapat memulai sesuatu saat ini dan melakukan suatu akhir yang baru.

Tuhan tidak pernah menjanjikan hari-hari kita berlalu tanpa sakit, tertawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan dan siang tanpa malam, tetapi yang pasti, Dia menjanjikan kita kekuatan untuk melalui kehidupan kita hari ini, kebahagiaan untuk air mata dan terang dalam perjalanan hidup ini.

Kekecewaan dalam hidup kita yang kita alami bagai “polisi tidur” saja, ini akan memperlambat sedikit saja perjalanan kita, tetapi kita selanjutnya akan menikmati perjalanan berikutnya di atas jalan yang lebih rata. Oleh karena itu, janganlah tinggal terlalu lama saat berada di “polisi tidur”. Berjalanlah terus, majulah terus...

Ketika kita kecewa karena tidak memperoleh apa yang dikehendaki, tetap tersenyumlah dan jangan putus harapan. Karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik, lebih indah untuk kita. Saat terjadi sesuatu pada dirimu, apakah itu baik atau buruk, untung atau malang, pertimbangkan dan renungkan itu semua. Karena pasti ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan yang mengajarkan kepada kita bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu keras untuk menangis...

Kita tidak dapat memaksa seseorang untuk mencintai kita... Apa yang dapat kita perbuat hanyalah membiarkan diri untuk dicintai seseorang dan selebihnya biarlah ada pada orang lain untuk menilai diri kita. Ukuran cinta adalah saat mencintai tanpa batas. Karena dalam kehidupan nyata, jarang akan kita temui seseorang yang kita cintai dan orang itupun mencintai kita juga.

Jadi sekali memperoleh cinta, jangan lepaskan. Sebab mungkin cinta itu tidak datang kembali. Lebih baik kehilangan harga diri kepada orang yang mencintaimu daripada kehilangan orang yang dicintai karena harga diri. Kita terlalu membuang-buang waktu untuk mencari-cari orang yang sesuai untuk dicintai atau melihat kesalahan-kesalahan pada orang yang telah kita cintai, daripada malah seharusnya kita memperbaiki diri dan menyempurnakan cinta yang kita berikan.

Jadi, jika sungguh-sungguh sayang atau mencintai seseorang, janganlah mencari-cari kekurangan-kekurangannya dan jangan mencari-cari alasan, jangan pula mencari-cari kesalahan-kesalahannya.

Seperti hidup di dunia ini, hanyalah sekali.
Tak akan pernah ada yang disebut kesempatan kedua. Jadi, pandailah meraih dan memaknai kesempatan yang hanya datang sekali tersebut.




-Memmy-

Kamis, 22 November 2012

Cerita Perjalananku Belajar Mengais Rupiah

Hai... hai... Reader's!
Disini aku pengen cerita tentang perjalananku belajar mengais rupiah.
Jika diinget-inget, sejak kecil aku sudah belajar untuk mendapatkan uang.
Story ini kumulai dari kelas 2 SD, dimana aku berjualan dari ide kreatif membuat barang. Misalnya buku catatan kecil dari kertas bekas yang kusatukan dan kujilid. Konsumennya waktu itu hanya teman-teman bermainku. Untungnya mungkin hanya bisa untuk beli permen... Hehe.

Selanjutnya ketika SMA pernah juga berjualan kaos yang bergambar dan tulisan yang lucu yang untungnya Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,- per kaos. Kali ini konsumennya teman-teman sekolah. Untungnya bisa buat tambahan uang jajan, bisa untuk beli tahu bakso di koperasi sekolah lah... Hehehe.

Karena kebiasaanku easy going, cuek, rajin promosi, suka jalan dan bersosialisasi maka banyak teman dan saudara yang meminta tolong untuk dibelikan sesuatu. Tanpa mengharap, meminta atau mengambil untung, Alhamdulillah diberi uang lelah... Hihihi.
Dengan senang hati aku muter-muter dari toko ke toko, pasar ataupun pedagang perko (emper toko) tanya spesifikasi barang juga harganya (milih yang spesifikasi dan kualitas terbaik dengan harga paling murah sesuai dengan prinsip ekonomi). Dari sinilah aku mempunyai banyak teman, kenalan pedagang. Jadi lain hari jika aku ingin belanja bisa lebih murah.
Barang yang pernah dititip mulai dari bakpia, taplak meja, daster, sandal, sepatu, tas, dompet, kosmetik, pulsa hingga gadget IT seperti HP, smartphone, laptop, dll.
Hobby ku memang jalan-jalan, travelling. Ketika hobby bisa menjadi ladang rezeki, nikmatnyaaa :D
Hal ini masih berlanjut sampai sekarang. Yup, menjadi seorang yang ringan tangan dan tak mengharap balas memang gak ada ruginya. Mau bukti? Silahkan coba sendiri ;-)

Ketika kuliah, ada beberapa kesibukan yang menghasilkan rupiah.
Berjualan pulsa yang konsumennya temen kuliah, saudara dan lebih banyak untuk sendiri sebenarnya... hehehe. Untungnya dari ratusan rupiah, gak sampai 2ribu untuk tiap transaksi. Kadang ada yang bayarnya ngutang pula, Hmmm... Sangat menikmati lah pokoknya :D
Sekitar tahun 2008 waktu baru-barunya penemuan Boneka Rumput Horta, aku sempat mendapatkan kesempatan memasarkan boneka ini. Berjualan di Sunday Morning di Stadion Manahan Solo bareng ade' sepupu dari jam setengah 8 pagi sampai 10 siang. Dengan leaflet yang kubuat dan promosi, nyantol juga. Sempat beberapa kali mengirim Boneka Horta ke luar kota, luar provinsi. Konsumen dalam kota Yogyakarta, Rembang dan kota-kota lain. Melayani delivery dan service excellent (SMS dan telpon karena waktu itu belum kenal media facebook, twitter apalagi BBM). Laris manis tanjung kimpul... Alhamdulillah.
Untungnya... Kira-kira bisa buat tiket pp Rembang Jogja 10 kali atau lebih, tapi ga disisihin. Habis masuk perut dan habis nempel dibadan sepertinya :D

Setelah cukup sukses berjualan boneka Rumput Horta, aku mulai ingin mencoba bekerja dengan orang lain. Setelah selesai KKN (Kuliah Kerja Nyata) pertengahan tahun 2008, aku melamar bekerja partime (paruh waktu) sebagai operator warnet di BaitNet (Babarsari). Berdasarkan info lowongan kerja partime yang kubaca di salah satu koran harian, kudapatkan info lowongan itu. Kubuat surat lamaran kerja, interview oleh manager warnetnya (Mbak Mega) yang sampai saat ini kami masih sering berkomunikasi akhirnya diterima.
Jadwal kerja di BaitNet per shift 6 jam (cewe shift pagi 07.00 - 13.00 dan atau siang 13.00 - 19.00 sedangkan cowo shift sore 19.00 - 01.00 dan atau malem 01.00 - 07.00). Kurang dari setahun aku bekerja disana karena dengan partime semakin membuat skripsiku tertunda, keasyikan bekerja, chatting dan browsing. hehehe...
Tentang salary, lumayan untuk beli bensin atau pulsa. Seminggu aku biasanya masuk 2 - 3 kali. Karena ingin menambah penghasilan dan ingin tahu sistem manajemen warnet di tempat lain, aku bekerja partime juga di CheetozNet Gejayan. Banyak keuntungan yang kurasakan selama bekerja partimer, selain mendapat salary untuk jajan, aku mendapatkan banyak teman-teman baru yang kompak, setia kawan, solidaritas tinggi, browsing gratis sepuasnya dengan kecepatan akses tinggi, tahu sistem manajemen di warnet, dll.
Bukti solidaritas temen-temen OP dan owner warnet misalnya THR menjelang lebaran, piknik bareng ke Pandawa Waterboom Solo, Pantai di Jogja, Foto bareng, kondangan bareng, kerja bakti bersih-bersih warnet bareng, makan bersama, dll.
Ketika ingin fokus menyelesaikan skripsi, aku memutuskan untuk cuti ga jaga warnet. Aku memutuskan untuk berhenti partime di warnet ketika aku resmi diterima bekerja di Fakultas Geografi, yaitu 1 Mei 2010.

Ohya, di sela-sela bekerja di warnet, saya dan beberapa teman pernah mengadu nasib di Ramadhan tahun 2009 dengan berjualan es kawis, pudding dan nasi uduk untuk ta'jil buka puasa di sepanjang Masjid Kampus UGM. Dengan modal @ Rp 100.000,- 6 orang dan modal tenaga dan peralatan seadanya, kami menjual makanan tersebut selama Ramadhan. Sekedar cerita persiapan kami belanja untuk lauk nasi uduk setelah shubuh di Pasar Colombo, memasak nasi uduk pagi-pagi di rumahku, pudding dimasak temenku di rumahnya, buah-buahan untuk isi es kawis dan diracik dari rumah, jam 4 sore kami berkumpul di stand kami yaitu depan masjid kampus UGM dengan membawa meja kecil tempat dagangan, menggelar tikar, termos es batu, memotong es, dambil mempromosikan dagangan kami kepada orang-orang yang lewat. Alhamdulillah, mendapat pesanan es kawis untuk buka puasa dan hasilnya lumayan lah buat THR kami :D
Jadi, selama hampir satu bulan kami selalu buka bersama disana dengan menu yang sama yaitu es kawis, nasi eggudug (nasi uduk) dan pudding KAMCIA.

Karena kesuksesan dan reaksi yang positif kepada KAMCIA, kami bersemangat untuk melanjutkan usaha ini. Dengan tenaga dan modal berempat (aku, rara, nurika, edi) kami melanjutkan usaha ini dengan mengontrak sebuah ruko untuk berjualan di daerah sebelum jembatan Sardjito. Jam kami berjualan yaitu setelah maghrib hingga tengah malam. Selama 3 bulan kami disana, namun karena beberapa alasan warung kami tutup dan masing-masing dari kami mulai bekerja "sebenarnya".

Sejak 1 Mei 2010, aku mulai bekerja kantoran. Ga serabutan seperti sebelumnya, Hehehe. Bagiku, ga masalah bekerja apa saja. Yang penting halal. Tapi mungkin untuk sebagian orang baru dianggap bekerja jika berada di kantor, memakai seragam... Hmmm, whatever lah :D
Yup, mulai 1 Mei 2010 aku kembali di kampusku, sebagai staff disana. Dari informasi lowongan pekerjaan lewat website fakultas dan obrolan dosen serta atas persetujuan orang tuaku, akhirnya aku memutuskan untuk melamar dan alhamdulillah diterima.
Sampai sekarang ladang rezekiku disini.

Ohya, disela-sela partime sebagai operator warnet aku mencoba untuk berbisnis MLM (Multi Level Marketing) di MLM fashion dan kosmetik. Penjualanku waktu itu cukup bagus, bisa mencapai target, mendapatkan reward barang ataupun uang dan tour, keuntungan langsung, downline, naik peringkat dan pada bulan November 2011 lalu mendapatkan reward tour ke Bali. Berjualan MLM produk fashion masih kulakukan hingga sekarang, namun penjualan tak sebagus dulu karena sudah banyak sekali toko online dengan kualitas dan harga yang sangat bersaing. Tak apa... Rezeki lain pasti masih luas untuk orang yang giat berusaha dan optimis.

Terimakasih untuk segala dukungan moril maupun materiil, kepercayaan, solidaritas serta restu dari kalian. Semoga sukses dan berkah untuk kita semua. Big hug and kiss :-)


-Memmy-

Surat Cinta Untukmu, Calon Suamiku

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apa kabarnya imanmu hari ini?

Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur? Karena dapat kembali menatap fananya hidup ini;

Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu? Atas amanah yang saat ini tengah kau genggam;

Wahai calon suamiku, tahukah engkau Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?

Di sini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya kenapa Allah selalu mengujiku tepat di hatiku, bagian terapuh dari diriku. Namun kini kutahu jawabnya….

Allah tau dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingatNya, kembali mencintaiNya.

Ujian demi ujian insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga memiliki aku di hatimu.

Calon suamiku….

Entah dimana dirimu sekarang, tapi aku yakin Allahpun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak...

Apa yang kuharapkan darimu adalah keshalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu.

Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, maka hanya kesia-siaan dan kekecewaan yang akan kau dapati.

Aku masih haus akan ilmu, namun berbekal ilmu yang ada saat ini aku berharap dapat menjadi istri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku…

Wahai calon suamiku…

Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan ibuku, tak lain doaku agar menjadi anak yang sholeha agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat kelak.

Namun nanti setelah menjadi istrimu, aku berharap menjadi pendamping yang sholeha agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu dan mendampingimu yang shaleh.

Aku ini pencemburu berat, tapi jika Allah dan Rasulullah lebih kau cintai, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu.

Aku yakin kaulah yang kubutuhkan meski mungkin bukan yang kuharapkan.

Calon suamiku yang dirahmati Allah…

Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Karena itulah markas da’wah kita dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta kasih.

Ketika kelak telah lahir generasi penerus da’wah islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah ta’ala…

Bunga akan indah pada waktunya, yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya. bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik tapi setidaknya bisa menjadi yang terbaik di sisimu kelak.

Calon suamiku...

Inilah sekilas harapan, yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Meskipun “tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata”.

Kelak saat kita tengah bersama maka di situlah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah calon suamiku doaku selalu agar Allah memudahkan jalanmu untuk menjemputku sebagai bidadarimu...

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dari yang ...


-Memmy-

Senin, 30 Juli 2012

Kutulis Ini Untukmu : Bapak, Ibuku...

Dear Readers,

Hari ini insyaAllah Ramadhan di hari ke-10. Hari Senin, hari pertama bekerja setelah menghabiskan akhir pekan di kampung halaman.
Cerita ini kumulai dengan perjalananku pulang hari Jum'at lalu. Hari Jum'at pagi mendadak aku ingin sekali pulang... Setelah beberapa hari Bapak Ibu tak meneleponku (karena biasanya mereka tiap hari rajin menelepon anak-anak dan saudara serta kerabat mereka). Bapak Ibu cukup memahami aktivitasku, sehingga mungkin merasa tidak perlu meneleponku dulu. Pagi, sesampai kantor kutelepon Bapak, kusampaikan bahwa "InsyaAllah nanti sore aku pulang, Pak". Dari intonasi suara yang kudengar, dapat kubayangkan bahwa Bapak senang sekali mendengar kabar ini. Kemudian Bapak pesen untuk dibelikan case HP nya karena case yang kubelikan beberapa waktu yang lalu sudah rusak...
Ga lama kemudian, kutelepon Ibu. Kuberitahu kabar yang sama bawa "InsyaAllah nanti sore aku pulang, buk".

Istirahat kerja (jam 11.00-13.00) kupakai untuk muter-muter beli barang yang mau kubawa pulang, termasuk casing HP pesenan Bapak. Alhamdulillah, komplit sudah yang mau dibawa pulang.
Singkat kata, singkat cerita, jam 17.30 bus Patas Nusantara membawaku dan penumpang lain ke Semarang. Semarang - Rembang aku diantar bus Patas Sinar Mandiri setelah beberapa lama H2c alias Harap-Harap Cemas antara ada dan tiada bus lewat Rembang (macet perbaikan jalan).

Seperti biasa, Bapak Ibu yang selalu setia menjemput putrinya ini di dekat Masjid Agung Lasem. Jam menunjukkan pukul 00.15. Mereka berdua masih setia menunggu kedatanganku hingga Ibu tidur di jok tengah mobil dan Bapak menungguku sambil menunggu pesenan ayam goreng dan tempe goreng untuk menu makan sahur kami di salah satu warung tenda depan Pasar Lasem. Kemudian kami pulang dan sampai rumah kurang lebih jam 00.45, istirahat.
Ohya, sebelum istirahat, aku serahkan casing pesenan Bapak, dan salah satu langsung dipasang Bapak ke HP nya (sepertinya Bapak menyukainya).

Hari Sabtu pagi Bapak Ibu bekerja seperti biasa, dan aku memilih untuk hibernasi aja di rumah. Hehe...
Kenapa aku ingin sekali pulang? Salah satu alasannya yaitu karena ingin bisa tarawih berjama'ah bareng Bapak Ibu, mbah, budhe. Sabtu malem alhamdulillah keinginan itu bisa terpenuhi. Ga lama setelah rutinitas terselesaikan, aku dan Bapak ke rumah bulik, ketemu bulik, ade'-ade' sepupu dan Om. Seneng bisa menikmati suasana itu...

Esok paginya, dengan setia Bapak Ibu mengantarkanku ke Rembang untuk kembali ke Jogja siangnya. Kami bertiga menikmati perjalanan sepanjang rumah - Rembang dengan medan yang cukup curam. Agak horor Bapak menyetir dengan menelepon dan kebiasaan beliau "mengudara" atau radio amatir. Tapi beliau sudah fasih sekali dengan medan disana, jadi lega, penumpang boleh menikmati perjalanan aja. Hehe... Ngobrol, telepon Mas Eko dan saudara serta kerabat lain, mampir ke pasar Lasem (mengantar Ibu beli pisang).
Dengan perhatian seperti ini, aku merasa kedua orangtuaku sangat menyayangiku...
Hingga akhirnya pukul 13.30 travel menjemputku di rumah budhe, yang memaksaku untuk segera meninggalkan Kota Rembang dengan segala isinya.

Sepanjang jalan, beberapa kali Bapak meneleponku, sekedar menanyakan "tekan endi?". Ibu juga meneleponku waktu berbuka puasa, memastikan bahwa aku sudah buka puasa. Senang sekali aku mempunyai orang tua seperti mereka, care sekali kepada anaknya. Memang benar kata peribahasa "kasih sayang orang tua sepanjang jalan (tak berbatas)" sekarang aku mengerti dan merasakan sendiri hal itu, tulusnya kasih sayang dari Bapak Ibu.
Sesampai di Jogja, tak lupa aku ngabarin ke kedua Ibu ku lewat pesan singkat bahwa aku sudah sampai rumah (kurang lebih jam 21.00). SMS yang kukirim ke Ibu bersamaan dengan SMS Ibu kepadaku, Hehe... Kabarku sudah ditunggu-tunggu mungkin.
Setelah bersih-bersih dan beberapa kali membalas pesan singkat dari Ibu, akupun terlelap hingga bangun sahur seperti biasa dan tidur lagi hingga aku dibangunkan oleh dering telepon dengan ring tone khas (beberapa temanku tau dan hafal jika ring tone ini berbunyi "Yang Terbaik Bagimu, Ada Band Feat. Gita Gutawa", berarti ada telepon dari Bapak, Hehe).
Bapak menanyakan semalam aku sampai rumah jam berapa, karena Ibu ternyata belum menyampaikan ke Bapak dan di luar yang kukira dan baru kali ini Bapak ngendikan kalau beliau kurang enak badan. Antara cemas, sedih mendengar hal itu...
Bapak kuminta memastikannya dengan periksa ke dokter. Bapak yang selama ini benar-benar menjadi figur seorang Bapak untuk kami, yang kalem, ramah, tidak banyak bicara, tegas, sederhana, murah senyum, low profile, sabar juga aktif dan energik...
Beruntung sekali aku dilahirkan dan dibesarkan di keluarga ini, dengan penuh kesederhanaan dan sistem didikan yang bisa dibilang "keras" namun "pas".
Salah satu moment bahagia bersama mereka yaitu waktu wisuda sarjanaku didampingi mereka. Semoga mereka berdua masih sehat untuk mendampingi di pernikahanku, Bapak menjadi wali nikahku dan menimang cucu, anak-anakku nanti. Semoga Bapak Ibu selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Aamiin.
Terima kasih Bapak, Terima kasih Ibu... Tak cukup kata, tak cukup apa-apa untuk bisa membalas semua kasih sayangmu.

Dari yang mencintaimu,

-Memmy-

Rabu, 04 Juli 2012

The Other Side of Job - Sailor

Dear readers,
Pernah nonton film kartun Popeye?
Film ini populer di tahun '90-an (waktu saya masih duduk di bangku SD). Film yang bertokohkan tiga pemeran utama yaitu Popeye si pelaut, istrinya bernama Olive dan seorang antagonis (bajak laut) yaitu Brutus.
Disini saya tidak menceritakan kisah kartun Popeye, namun profesi nyata seorang pelaut dari latar belakang pendidikannya, keahliannya dan profesinya.


Pelaut (sailor, seaman) adalah seseorang yang pekerjaannya berlayar di laut. Atau dapat pula berarti seseorang yang mengemudikan kapal atau membantu dalam operasi, perawatan atau pelayanan dari sebuah kapal. Hal ini mencakup seluruh orang yang bekerja di atas kapal. Selain itu sering pula disebut dengan Anak Buah Kapal atau ABK.

Sejarah Pendidikan Pelaut di Indonesia

Pendidikan Akademis Pelaut dan Hirarki di Kapal
Pada tahun 1957, Presiden RI pertama, Soekarno, meresmikan Akademi Pelayaran Indonesia/AIP (sekarang Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) sebagai wadah pendidikan pelaut/pelayaran secara akademis. Masa pendidikannya pada awal pertama adalah selama 3 tahun, sama dengan pendidikan Akademi lainnya setingkat dengan sarjana muda pada masa itu. Pendidikan dihabiskan selama 2 tahun di kampus/asrama dan 1 tahun penuh melakukan praktik atau Proyek Laut di kapal-kapal niaga pelayaran samudra.

AIP
Pendidikan di AIP menggunakan gaya semi militer, karena memang taruna-taruna AIP adalah merupakan perwira cadangan angkatan laut. Sejak didirikan sampai kira-kira tahun 1985, hampir semua lulusan AIP terkena wajib militer dan bertugas di kapal-kapal perang RI dengan pangkat perwira muda Letda Angkatan Laut. Begitu juga pada awalnya semua taruna AIP mendapat ikatan dinas untuk menutupi kurangnya perwira laut pelayaran niaga Indonesia, yang dahulu sebagian besar masih di nakhodai oleh perwira laut Belanda. Pendidikan pelayaran di AIP banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Akademi Pelayaran Belanda maupun Kingspoint Academy Amerika Serikat, karena memang hampir tiap tahunnya sebagian Taruna pilihan serta para pendidik di kirim ke luar negeri untuk tugas belajar.

BPLP di Semarang dan Makassar

Hingga dekade 70-80an menyusul berdirinya beberapa Pendidikan Pelayaran Negeri di Semarang dan Makassar dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran sebagai Crash Program memenuhi kebutuhan perwira pelayaran niaga di Indonesia. Sekarang kedua lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang)dan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar (PIP Makassar), yang memiliki kurikulum dan standar yang sama dengan STIP Jakarta. Penerimaan mahasiswa atau dikenal Taruna dilakukan satu pintu melalui Badan Diklat Perhubungan Departeman Perhubungan. Lulusan mendapatkan ijazah formal Diploma IV dengan gelar S.ST dan memiliki ijazah profesi ANT / ATT III.Masa kejayaan pelaut Indonesia mulai sirna sejak musibah besar nasional terjadi pada tahun 1980 dengan tenggelamnya kapal KMP Tampomas II. Menyusul pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan Scrapping/Pembesi tua-an kapal-kapal yang berumur lebih dari 20 tahun, dampaknya perusahaan pelayaran nasional banyak yang gulung tikar dan tidak tertampungnya lulusan pelaut di tiga pendidikan akademi disamping Akademi dan sekolah pelayaran swasta yang lainnya.

STIP
Pada akhirnya dunia pelayaran di Indonesia mengakhiri masa krisisnya pada awal-awal tahun 90-an hingga sekarang. Sejak tahun 1998-2009, Indonesia sudah mempunyai Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran setara sarjana dengan beban studi 160 sks dengan gelar S.ST (Sarjana Sain Terapan). Jadi lulusan STIP boleh melanjutkan program S2 dan seterusnya disamping ijazah keahlian lainnya yang kalau dijumlahkan kurang lebih ada 10 sertifikat berstandard internasional dan menjadi sekolah pelayaran lisensi International Maritime Organization untuk Indonesia karena memang sekarang seluruh Taruna di STIP wajib menggunakan bahasa inggris.

Anak Buah Kapal

Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal terdiri dari beberapa bagian. Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab utama terletak di tangan Kapten kapal selaku pimpinan pelayaran.

Hierarki Awak Kapal

Terbagi menjadi Departemen Dek dan Departemen Mesin, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan bawahan/Rating.
Perwira Departemen Dek
1. Kapten/Teks tebalNakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran;
2. Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi;
3. Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di lakukan dan pengatur arah navigasi;
4. Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi;
5. Markonis/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam, dll.

Perwira Departemen Mesin
1. KKM (Kepala Kamar Mesin)/Chief Engineer, pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.;
2. Masinis 1/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk;
3. Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu;
4. Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa;
5. Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga listrik dan seluruh tenaga cadangan;
6. Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer.

Ratings atau Bawahan
1. Bagian Dek:
a. Boatswain atau Bosun atau Serang (Kepala kerja bawahan)
b. Able Bodied Seaman (AB) atau Jurumudi
c. Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
d. Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal tanker (kapal pengangkut cairan)

2. Bagian Mesin:
a. Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
b. Fitter atau Juru Las
c. Oiler atau Juru Minyak
d. Wiper

3. Bagian Permakanan:
a. Juru masak/ cook bertanggung jawab atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan.
b. Mess boy / pembantu bertugas membantu Juru masak

Sertifikat Pelayaran
Saat ini untuk menjadi pelaut, seseorang harus memiliki ijazah-ijazah yang diperlukan, hal ini menyebabkan tumbuhnya sekolah-sekolah pelayaran mulai dari tingkat SLTA sampai ke perguruan tinggi. Yang mana dengan Tingkatan sebagai berikut:
Lulusan SLTP dapat melanjutkan ke Sekolah Kejuruan Pelayaran (Setarap SLTA) dengan Sistem Pendidikan 3 Tahun Belajar teori 1 tahun Praktek Berlayar (PROLA) yang mana lulusan dari SKP ini mendapatkan IJasah setara SLTA dan ANT IV.

Ijazah Pelaut
Ijazah bagi pelaut (perwira) di Indonesia terbagi atas ijazah dek dan ijazah mesin.

Ijazah Dek
Ijazah Dek dari yang tertinggi adalah:
1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT I) ; dulu Pelayaran Besar I (PB I), dapat menjabat Nakhoda kapal dengan tak terbatas berat kapal dan alur pelayaran
2. Ahli Nautika Tingkat II (ANT II) ; dulu Pelayaran Besar II (PB II), dapat menjabat:
Mualim I/Chief Officer tak terbatas berat kapal dan pelayaran;
Nakhoda/Master pada kapal kurang dari 5000 ton dengan pelayaran tak terbatas
Nakhoda/Master kapal kurang dari 7500 ton daerah pantai dan harus pengalaman sebagai Mualim I selama 2 tahun
3. Ahli Nautika Tingkat III (ANT III) ; dulu Pelayaran Besar III (PB III), dapat menjabat: Mualim I/Chief Officer max 3000 DWT
4. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT IV) ; dulu Mualim Pelayaran Intersuler (MPI): Perwira kapal-kapal antar pulau
5. Ahli Nautika Tingkat V (ANT V) ; dulu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT): Perwira kapal-kapal kecil antar pulau
6. Ahli Nautika Tingkat Dasar (ANT D)

Ijazah Mesin
Ijazah Mesin dari yang tertinggi adalah:
1. Ahli Teknik Tingkat I (ATT I) ; dulu Ahli Mesin Kapal C (AMK C): Kepala Kamar Mesin/Chief Engineer kapal tak terbatas
2. Ahli Teknik Tingkat II (ATT II) ; dulu Ahli Mesin Kapal B (AMK B), dapat menjabat:Masinis I/Second Engineer kapal tak terbatasKepala Kamar Mesin/Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatasKepala Kamar Mesin/Chief Engineer dengan tenaga mesin tak terbatas, pelayaran daerah pantai
3. Ahli Teknik Tingkat III (ATT III) ; dulu Ahli mesin Kapal A (AMK A), dapat menjabat:
Perwira Jaga (tak terbatas)Masinis I/Second Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
Kepala Kamar Mesin/Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW daerah pantai harus pengalaman 2 tahun sebagai Masinis I
4. Ahli Teknik Tingkat IV (ATT IV) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI): Masinis kapal-kapal antar pulau
5. Ahli Teknik Tingkat V (ATT V) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Terbatas (AMKPT): Masinis Kapal-kapal kecil antar pulau
6. Ahli Teknik Tingkat Dasar (ATT D)

Sertifikat Ketrampilan

Sertifikat ketrampilan ini merupakan sertifikat yang wajib dimiliki oleh para pelaut di samping sertifikat formal di atas. Diantaranya adalah:
1. Basic Safety Training (BST)/Pelatihan Keselamatan Dasar
2. Advanced Fire Fighting (AFF)
3. Survival Craft & Rescue Boats (SCRB)
4. Medical First Aid (MFA)
5. Medical Care (MC)
6. Tanker Familiarization (TF)
7. Oil Tanker Training (OT)
8. Chemical Tanker Training (CTT
9. Liquified Gas Tanker Training (LGT)
10. Radar Simulator (RS)
11. ARPA Simulator (AS)
12. Operator Radio Umum (ORU) / GMDSS

Dengan resiko pekerjaannya yang besar, survive di tengah luasnya lautan, menghadapi ombak, badai dan bencana laut lain, jauh dari keluarga serta orang-orang terdekatnya, fasilitas minimalis (signal telepon maupun internet tidak ada) yang tidak memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan keluarganya, dan sebagainya mudah-mudahan kekuatan dan kelurusan budi tetap terjaga pada diri mereka.


Sumber : Wikipedia

-Memmy-

Nisfu Sya'ban


Nisfu Sya’ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya’ban. Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya’ban diperingati menjelang bulan Ramadhan. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.

Peringatan Nisfu Sya’ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu Sya’ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafa'at (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambaNya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang shaleh.

HADIST KEUTAMAAN NISFU SYA’BAN

Tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan ibadah terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya:

Hadist Pertama

Diriwayatkan dari Siti A’isyah ra berkata, :“Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) .

Hadist Kedua

Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi’ sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadist Ketiga
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)

Hadist Keempat
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban yang Insya Allah akan jatuh pada Rabu tanggal 4 Juli 2012 (hari ini) mulai terbenamnya matahari hingga terbit fajar . Marilah kita isi malam yang mulia ini dengan memperbanyak amalan untuk mendekatkan diri dan memohon ampunan, berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT

KESIMPULAN
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban adalah bulan yang mulia. Sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan do'a dengan penuh kekhusyukan.

Meski masih terdapat perbedaan pendapat tentang malam nisfu sya’ban ini, namun demikian marilah mengisi malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak bacaan shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan mengerjakan amal-amal shalih lainnya.

Sucikan hati untuk menyambut datangnya Ramadhan, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan semoga kita mendapatkan ridho-Nya. Aamiin.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Referensi : Dari beberapa sumber

-Memmy-

Sabtu, 09 Juni 2012

Suka, Sayang, DAN ATAU Cinta ? Let's See...

Suka, Sayang dan Cinta. Sama-kah? Beda-kah?
Mari kita definisikan masing-masing...

Saat kau menyukai seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri;
Saat kau menyayangi seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri;
Saat kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun harus mengorbankan dirimu.

Saat kau menyukai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya: “bolehkah aku menciummu?”;
Saat kau menyayangi seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya: “bolehkan aku memelukmu?”;
Saat kau mencintai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya.

Suka adalah saat ia menangis, kau akan berkata “sudahlah, jangan menangis”;
Sayang adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya;
Cinta adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di bahumu sambil berkata “Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama”.

Suka adalah saat kau melihatnya kau akan berkata “ia sangat cantik dan menawan”;
Sayang adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu;
Cinta adalah saat kau melihatnya kau akan berkata “Bagiku, dia adalah Anugerah terbaik yang Tuhan berikan padaku”.

Pada saat orang yang kau suka menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara kepadanya;
Pada saat orang yang kau sayangi menyakitimu engkau akan menangis untuknya;
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata “Tak apa… dia hanya tidak tahu apa yang dia lakukan”.

Pada saat kau suka padanya, kau akan memaksanya untuk menyukaimu;
Pada saat kau sayang padanya, kau akan membiarkannya memilih;
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu menantinya dengan setia dan tulus.

Suka adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan;
Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan;
Cinta adalah kau kan menemaninya di saat bagaimanapun keadaanmu.

Suka adalah hal yang menuntut;
Sayang adalah hal memberi dan menerima;
Cinta adalah hal yang memberi dengan rela.

Seperti itulah definisi Suka, Sayang dan Cinta sejauh yang saya mengerti. Bahwa ketiganya tidaklah sama. Ketiganya seperti sebuah fase untuk sebuah perasaan, dimana Suka adalah fase awal, kemudian lebih mendalam bertumbuh menjadi Sayang, di atasnya adalah fase Cinta.
Saya sendiri sejauh ini nyaman dengan perasaan Sayang (mungkin efek dari nama saya juga kali yah "Irhami" yang berasal dari kata dalam bahasa Arab "rahiim" yang artinya "penyayang", Hehe..). Namun lebih dari itu, Sayang adalah sebuah perasaan alami dan tak berbatas. Merupakan suatu kebahagiaan ketika saya bisa menyayangi seseorang dan ketika seseorang menyayangi saya.
Lalu, bagaimana dengan Cinta? Cinta akan saya dapatkan dari seorang dan selamanya. Yaitu dari seseorang yang menjadi teman hidup saya, suami saya nanti. Pasti... :-)




-Memmy-

Ketulusan dan Kesetiaan

Tulisan ini terinspirasi dari film tahun 2008 "From Bandung With Love". Sekian lama (kurang lebih 5 tahun) film ini beredar, baru beberapa bulan yang lalu dan baru pertama kalinya itu saya melihatnya. Karena hikmah yang tersirat dari film ini mengena dalam real life, saya tertarik untuk mengupas, mengemas dan mengaitkannya dengan topik ketulusan dan kesetiaan.

From Bandung With Love merupakan sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Henry Adianto ini dibintangi antara lain oleh Marsha Timothy, Richard Kevin, dan masih banyak lagi. Tayangan perdananya pada 13 Maret 2008.
Vega, mahasiswi yang selain bekerja sebagai penyiar radio dengan, ia juga bekerja sebagai copywriter. Sebagai penyiar radio, Vega mempunyai acara khusus yang membahas masalah relationship berjudul “From Bandung With Love.”

Cerita dimulai saat Vega memutuskan untuk membahas masalah perselingkuhan dan kesetiaan dalam siaranya minggu mendatang. Dia mulai dengan teori, bahwa 10 dari 11 laki-laki tidak setia. Teori ini diperkuat pula oleh Wulan, sahabat Vega yang baru saja mendapati pacarnya selingkuh.

Usaha Vega pun dibawa ke kantor advertising yang mempekerjakan dia sebagai copywriter. Dia mengamati, lalu memilih Ryan, creative director yang terkenal playboy. Vega memanfaatkan waktu seminggu menjelang siaran untuk mendekati Ryan, untuk mencari tahu dari sisi lelaki yang tidak setia. Kebetulan mereka berdua terlibat dalam sebuah proyek menggarap desain iklan.

Tapi, apapun dapat terjadi dalam 6 hari. Vega jatuh cinta dengan Ryan, karena Ryan memang mengetahui benar, how to treat a lady, sebuah karakter yang berbeda dengan Dion, pacar Vega yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan. Ryan membuka dan menutupkan pintu mobil ketika Vega akan masuk dan keluar mobilnya. Ryan sesekali menyuapi Vega ketika makan, melindungi dan mem-back-up suasana ketika ide Vega tidak diterima oleh client dan perhatian-perhatian kecil lain yang tidak pernah diberikan Dion kekasihnya. Dion mengetahui hal ini, bahwa ternyata Vega sempat tidak setia kepadanya tidak bisa menerima hal tersebut. Kemudian berakhirlah hubungan mereka. Hingga di satu titik Vega menyadari, bahwa dialah yang tidak setia. Tidak setia terhadap tujuan, terhadap Dion, Wulan dan dirinya sendiri.

Begitulah yang kebanyakan terjadi di kehidupan, dalam sebuah story relationship. Jika ada pepatah "Rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau" juga "Kita tiada tahu seseorang sampai kita memilikinya dan tiada pula mengerti betapa berharganya seseorang sebelum kehilangannya" sangat tepat untuk masalah ini.
Ketulusan dan kesetiaan adalah dua hal yang sangat berharga dalam sebuah hubungan. Jika sudah mendapatkan keduanya sangatlah beruntung. Namun, yang namanya manusia terkadang muncul sifat dimana mereka belum puas dengan sesuatu, belum puas dengan pasangannya. Saat datang pihak ketiga yang kelihatannya lebih Wah, goyahlah tujuannya...
Temukanlah seorang yang mencintaimu dengan tulus, jika sudah menemukan jagalah baik-baik agar tidak terlepas. Berikanlah hal yang sama kepadanya. Karena sesuatu yang sudah terlepas, tidak mudah untuk dapat kita genggam kembali. Sesuatu yang pecah, bila direkatkan kembali masih ada bekas puing retaknya.

"Dan demikianlah semua harus terjadi,
Karena memang harus terjadi.
Hidup ini terus berlanjut,
Kita semua pun pernah merasakan dikhianati dan mengkhianati,
Setia dan tidak setia,
Kita semua pernah merasakan cinta yang membawa kita ke tempat tertinggi,
Kita lalu merasakan terjatuh karena kesalahan kita sendiri.
Kita tidak mati,
Tapi lukanya membuat kita tidak bisa berjalan seperti dulu lagi".

"Put love in everything you do and you get love from the rest of the world in return..."



-Memmy-

Kamis, 07 Juni 2012

Berbahagialah, karena di Balik Kesulitan Ada Kemudahan!

"Beberapa hari yang lalu secara tersirat seseorang menunjukkan bahwa dirinya sedang mengalami demotivasi. Ketika itu, saya mencoba care kepadanya dengan memberi pandangan, masukan yang mudah-mudahan bisa memotivasinya. Dalam hal ini saya mencari referensi sebagai dasar untuk wise word yang akan saya sampaikan padanya. Ketemulah sama buku ini... Buku kecil yang saya beli di Bazaar Gramedia Sudirman Yogyakarta bulan April 2012 lalu, namun isinya padat, inspiratif, lugas dan tepat sasaran. Semoga dengan ini bisa menyembuhkan dirimu...".

Wahai saudaraku, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan seiap kegelapan akan terang benderang. Allah SWT berfirman, “Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya”, (QS. Al-Maidah : 52).

Sampaikanlah kabar gembira kepada sang malam bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa pertolongan akan datang secepat kecepatan cahaya dan kecepatan suara. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa belaian, kelembutan dan dekapan kasih sayang akan segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun yang dipenuhi oleh hijaunya dedaunan.

Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah, bahwa tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s., karena pertolongan Ilahi membuka “tabir”. Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Nabi Musa a.s. itu tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah. Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad SAW yang makshum mengatakan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan mereka sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar jangkauan mereka.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkal pun, karena setiap keadaan pasti berubah, dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Bagaimanapun juga, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Di sisi lain, Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu pasti akan muncul kemudahan, karena setelah gulita selalu diikuti oleh pancaran cahaya. *

Setelah lapar akan datang kenyang, setelah dahaga akan datang kesegaran, setelah sakit pasti ada kesembuhan, setelah kefakiran akan dating kekayaan, dan kesedihan itu selalu dibarengi oleh kebahagiaan. Inilah sunnah Allah yang tidak bisa diganggu gugat.


"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"



“Jangan bersedih, Allah selalu bersama kita”. (QS. At-Taubah : 40)



Dari buku “Intisari Laa Tahzan, Berbahagialah!” oleh Dr. Aidh ibn Abdillah al-Qarni

-Memmy-

Kamis, 26 April 2012

Titanic, Kisah Malapetaka yang Legendaris


RMS (Royal Mail Ship) Titanic merupakan yang kedua dari tiga kapal penumpang super yang bertujuan untuk mengawali perniagaan perjalanan trans-Atlantik. Dimiliki oleh White Star Line dan dibuat di galangan kapal Harland and Wolff, Titanic merupakan kapal uap penumpang terbesar di dunia pada masa peluncurannya. Pada saat pelayaran pertamanya, Titanic menabrak gunung es pada pukul 23:40 (waktu kapal), Minggu, 14 April 1912, dan tenggelam sekitar dua jam empat puluh menit kemudian pada pukul 2:20 pagi hari Senin.

Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 orang,dan menjadikannya sebagai bencana laut terburuk semasa zaman dalam sejarah dan sampai kini paling termashyur. Titanic dilengkapi dengan teknologi paling maju pada masa itu dan orang awam percaya bahwa ia “tidak mungkin tenggelam”. Bencana tersebut amat mengejutkan bagi orang banyak bahwa walaupun dengan teknologi modern dan awak kapal yang berpengalaman, Titanic masih tenggelam dengan jumlah kematian yang tinggi. Kegairahan media massa mengenai korban terkenal Titanic, legenda mengenai apa yang terjadi di atas kapal, mengakibatkan undang-undang laut diganti, dan penemuan kapal yang pecah pada tahun 1985 oleh pasukan yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard menjadikan Titanic terkenal pada tahun berikutnya.

Dimensi dan Pengaturan

Titanic memiliki panjang 882 kaki 9 inches (269.1 m) dengan lebar maksimum 92 kaki 6 inches (28.2 m). Tinggi keseluruhannya, diukur dari dasar lunas ke puncak anjungan, adalah 104 kaki (32 m). Kapal ini berbobot 46.328 ton daftar bruto dan dengan daya muat 34 kaki 7 inches (10.5 m), kapal ini berbobot total 52.310 ton.

Fitur dan Pembuatan
Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didesain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara kembarnya Olympic yang akan dibuat Britannic (pada awalnya dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat. Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret 1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911, dan perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic sepanjang 269.1 meter (882 kaki 9 inci) dan 28.2 meter (92 kaki 6 inci) lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak ruang dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama panjangnya dengan kapal Olympic. Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling, dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 perapian batu bara yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi; cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara, dan untuk memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547 penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka namanya diberi penambahan kata depan RMS (Royal Mail Ship) dan juga sebagai kapal uap - SS (Steam Ship).

Titanic dilengkapi dengan tiga mesin - dua mesin uap tiga ekspansi empat silinder bolak-balik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah di tengah - yang masing-masing mendorong satu baling-baling. Dua mesin bolak-balik memiliki kekuatan gabungan sebesar 30.000hp dan sisa 16.000hp berasal dari turbin. White Star Line sebelumnya berhasil memakai kombinasi mesin yang sama pada kapal SS Laurentic.Gabungan ini memberikan kombinasi performa dan kecepatan yang bagus; mesin bolak-balik sendiri tidak cukup kuat untuk mendorong sebuah kapal kelas Olympic pada kecepatan yang diinginkan, sementara turbin lumayan kuat namun mengakibatkan getaran yang tidak nyaman, sebuah masalah yang memengaruhi kapal-kapal serba turbin milik Cunard, Lusitania dan Mauretania. Dua mesin bolak-balik berukuran raksasa, masing-masing sepanjang 63 kaki (19 m) dan berbobot 720 ton. Pelat dasarnya sendiri berbobot 195 ton. Kedua mesin didorong tenaga uap yang dihasilkan 29 ketel, 24 di antaranya berujung ganda dan 5 berujung tunggal, yang terdiri dari 159 tungku secara keseluruhan. Ketel-ketel tersebut berdiameter 15 kaki 9 inches (4.8 m) dan sepanjang 20 kaki (6.1 m), masing-masing berbobot 91,5 ton dan mampu menampung 48,5 ton air. Pembangkit listrik Titanic mampu menghasilkan lebih banyak listrik ketimbang satu pembangkit listrik kota pada masa itu. Buritan mesin turbin terisi oleh empat generator listrik tenaga uap 400kW yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik kapal, plus dua generator pembantu 30 kW untuk keperluan darurat. Tempatnya ada di belakang kapal, sehingga masih sempat beroperasi sampai menit-menit terakhir sebelum kapal tenggelam. Titanic mengangkut 20 sekoci secara keseluruhan: 14 sekoci kayu standar Harland and Wolff dengan kapasitas masing-masing 65 orang dan empat sekoci "lipat" Englehardt (diberi tanda A sampai D) dengan kapasitas masing-masing 47 orang. Selain itu, kapal ini memiliki dua kapal dayung dengan kapasitas masing-masing 40 orang. Semua sekoci disimpan rapat di Boat Deck dan, kecuali sekoci lipat A dan B, terhubung dengan derek kapal melalui tali.

Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Titanic menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan satu inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.

Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang "hampir tidak mungkin tenggelam". Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang besi pengunci elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E). Titanic mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau empat bagian pertama dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan tenggelam.

Fasilitas dalam Titanic
Fasilitas penumpang di Titanic dibangun semewah mungkin. Kapal ini dapat menampung 739 penumpang Kelas Satu, 674 Kelas Dua dan 1.026 Kelas Tiga. Para awaknya berjumlah sekitar 900 orang; secara keseluruhan, kapal ini mampu menampung 3.339 orang. Desain interiornya jauh berbeda dari kapal-kapal penumpang lainnya, yang umumnya didekorasi dengan gaya rumah puri atau rumah pedesaan Inggris.

Penumpang Kelas Tiga tidak diperlakukan semewah Kelas Satu, tetapi kondisi mereka masih lebih baik daripada penumpang Kelas Tiga di kapal lain pada masa itu. Mereka ditempatkan di kabin tidur berkapasitas dua dan sepuluh orang, dengan 164 kamar terbuka tambahan untuk para pemuda di G Deck. Dalam hal fasilitas mandi dan cuci, mereka lebih terbatas ketimbang penumpang Kelas Satu atau Dua. Mereka hanya diberi dua kamar mandi, satu untuk pria dan satu lagi wanita, untuk keseluruhan Kelas Tiga. Mereka harus mencuci pakaian mereka sendiri di ruang cuci yang dilengkapi bak besi, sementara penumpang Kelas Satu dan Dua dapat memakai jasa laundry di kapal.

Salah satu fitur paling menarik di Titanic adalah tangga Kelas Satunya, yang dikenal sebagai Grand Staircase atau Grand Stairway. Tangga ini menuruni lima dek kapal, dari Boat Deck ke Reception Room yang bergabung dengan First Class Dining Saloon di D Deck. Ruangan ini beratapkan kubah besi tempa dan kaca yang menyalurkan cahaya alami. Setiap ujung bawah tangga mengarah ke aula pintu masuk yang diterangi lampu berlapiskan emas. Di ujung atas tangga terdapat panel kayu ukiran besar berisikan jam ditambah kata-kata "Honour and Glory Crowning Time" yang mengitari jam. Grand Staircase hancur dalam peristiwa tenggelamnya Titanic dan sekarang menjadi lubang di kapal yang dipakai para penjelajah modern untuk mengakses dek bawah.

Pelayaran pertama

Titanic akan berlayar dalam bentuk kapal utuh selama dua minggu sebelum tenggelam; kendati didaftarkan di Liverpool, kapal ini tidak pernah tiba di sana. Pelayaran perdana Titanic ditujukan menjadi pelayaran lintas Atlantik pertama antara Southampton di Inggris, Cherbourg di Perancis, Queenstown di Irlandia, dan New York di Amerika Serikat, pulang melalui Plymouth di Inggris pada rute ke timur. White Star Line akan mengoperasikan tiga kapal pada rute ini: Titanic, Olympic, dan RMS Oceanic yang lebih kecil ukurannya. Masing-masing kapal akan berlayar tiga minggu sekali dari Southampton dan New York, biasanya berangkat pad asiang hari setiap Rabu dari Southampton dan setiap Sabtu dari New York, sehingga memungkinkan White Star Line mengoperasikan pelayaran mingguan dari masing-masing kota.

Kapal Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris, dalam perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10 April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan 2.223 penumpang.


Titanic mempunyai tiga bagian kelas penumpang yang dipisahkan. Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak, terdiri dari kabin kecil di dek bawah, diisi oleh kebanyakan pendatang dari inggris yang mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan ruang kelas kedua, terletak di bagian belakang, memiliki fasilitas yang sama dengan kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas kedua pada mulanya menempati kelas satu di kapal yang lain tetapi, karena tidak tersedianya batu bara, maka dipindahkan ke Titanic. Kelas utama merupakan bagian kapal yang paling mewah.
Sebagian dari orang yang terkenal turut belayar sebagai penumpang kelas utama. Ini termasuk jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine Force Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor Straus dan isterinya Ida; jutawan Denver, Margaret "Molly" Brown; Sir Cosmo Duff-Gordon dan isterinya Lady Lucille Duff-Gordon; George Elkins Widener dan istrinya Eleanor; John Borland Thayer, isterinya Marian dan anak mereka yang berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William Thomas Stead; Countess of Rothes; pembantu presiden Amerika Serikat Archibald Butt; pengarang dan tokoh masyarakat Helen Churchill Candee; pengarang Jacques Futrelle, dan isterinya May, dan rekan mereka, editor Broadway Henry dan Irene Harris; aktris film bisu Dorothy Gibson; dan yang lain. Ikut bersama di kelas utama lainnya adalah editor urusan White Star Line J. Bruce Ismay yang merencanakan pembuatan Titanic dan pembuat kapal Thomas Andrews, yang turut bersama untuk memantau semua masalah dan menilai kinerja keseluruhan kapal baru tersebut.

Pada hari Rabu 10 April 1912, pelayaran perdana Titanic dimulai. Setelah embarkasi awak kapal, penumpang mulai tiba pukul 09.30 ketika kereta kapal London and South Western Railway dari stasiun Waterloo London tiba di stasiun kereta api Southampton Terminus di sisi dermaga, tepat di samping tempat berlabuhnya Titanic.[100] Jumlah penumpang Kelas Tiga yang besar menandakan mereka yang berhak naik pertama, diikuti penumpang Kelas Satu dan Dua selama satu jam sebelum keberangkatan.

Pelayaran perdananya dimulai tepat waktu pada siang hari. Sebuah kecelakaan nyaris dihindari beberapa menit kemudian ketika Titanic berlayar di samping kapal SS City of New York dan Oceanic yang sedang berlabuh. Bobot raksasanya mengakibatkan kapal-kapal kecil tersebut terangkat oleh gelombang air yang besar dan jatuh ke lembah gelombang. Setelah berlayar dengan selamat melintasi serangkaian gelombang pasang dan selat di Southampton Water dan Solent, Titanic berlayar ke Selat Inggris. Kapal ini berlayar menuju pelabuhan Cherbourg di Perancis sejauh 77 mil laut (89 mi; 143 km). Cuaca watu itu berawan, agak baik namun dingin dan mendung.

Empat jam setelah Titanic meninggalkan Southampton, kapal tiba di Cherbourg dan disambut oleh kapal-kapal tender. 274 penumpang naik kapal dan 24 lainnya tinggal di kapal tender untuk diangkut kembali ke daratan. Proses ini berjalan selama 90 menit dan pada pukul 20.00 Titanic bongkar sauh dan berangkat ke Queenstown. Setelah meninggalkan Queenstown, Titanic menyusuri pesisir Irlandia hingga Fastnet Rock,[109] kira-kira sejauh 55 mil laut (63 mi; 102 km). Dari sana, kapal ini berlayar sejauh 1.620 mil laut (1,860 mi; 3,000 km) mengikuti rute Lingkaran Besar melintasi Atlantik Utara untuk mencapai titik di samudra yang dikenal sebagai "sudut" di tenggara Newfoundland, tempat kapal-kapal uap yang berlayar ke barat melakukan perubahan arah pelayaran. Posisi Titanic hanya beda beberapa jam dari sudut tersebut, yang berada di jalur loksodrom sejauh 1.023 mil laut (1,177 mi; 1,895 km) menuju Nantucket Shoals Light, ketika kapal mengalami tabrakan fatal dengan gunung es. Jalur terakhir pelayaran adalah sejauh 193 mil laut (222 mi; 357 km) menuju Ambrose Light dan akhirnya tiba di New York Harbor.

Titanic menerima serangkaian peringatan dari kapal-kapal lain akan keberadaan es hanyut di wilayah Grand Banks of Newfoundland. Meski begitu, kapal ini terus berlayar dengan kecepatan penuh, yang merupakan praktik standar pada masa itu. Saat itu diyakini secara luas bahwa es adalah ancaman kecil bagi kapal besar dan Kapten Smith sendiri mengatakan bahwa ia tidak bisa "membayangkan kondisi apapun yang akan mengakibatkan kapal tenggelam. Pembangunan kapal modern sudah mengatasi semuanya."

Malapetaka
Pada Minggu malam, 14 April 1912, suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut tenang. Bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith, mengetahui peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi nirkabel semenjak beberapa hari lalu, telah mengubah haluan Titanic lebih jauh ke arah selatan. Pada hari Minggu pukul 13:45 waktu setempat, pegawai komunikasi nirkabel dari kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa gunung es besar mengapung dalam jalur Titanic, tetapi peringatan ini tidak disampaikan ke dek pengawal. Sore itu, satu lagi laporan mengenai bongkahan gunung es besar yang banyak, kali ini dari Mesaba, juga gagal disampaikan ke dek pengawal.


Pada pukul 23:40 waktu setempat ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal. Pengawas membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, "Gunung es, tepat di depan!" First Officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan mengitari es dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi kanan Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa selamat jika lebih dari empat kompartemen bocor. Titanic mulai tenggelam haluan dulu, dengan air masuk dari satu kompartemen ke kompartemen lain ketika sudut kapal di air semakin curam. Tabrakan ternyata tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di empat bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah memasuki lima bagian kedap air pertama, lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15 April, perahu penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat diberitahukan.


Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat di sebelah kanan dengan hanya di isi 28 orang penumpang di atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 orang penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung karena peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada masa itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut berat mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.
Penumpang kelas utama dan kedua dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat dengan tangga yang menuju terus ke dek perahu tetapi penumpang kelas ketiga lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian bawah kapal sulit dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang kelas tiga saat pintu dikunci oleh awak kapal yang menunggu giliran mengizinkan penumpang naik ke geladak.

Gambar Rute Pelayaran Pertama Titanic dengan Koordinat Tenggelamnya Kapal

Titanic melaporkan posisinya pada 41° 46′ N, 50° 14′ W. Bangkai kapal ditemukan di 41° 43′ N, 49° 56′ W.
Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim CQD, isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, termasuk Mount Temple, Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic, tetapi semuanya terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal terdekat adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer (58 mil) dan hanya berjarak empat setengah jam; terlalu lama untuk menyelamatkan lebih dari setengah penumpang Titanic karena kapalnya sudah tenggelam. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat pertolongan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.

Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki perahu penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun tenggelam. Ini menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang dilepas dengan hanya 12 orang penumpang di atasnya.
"Wanita dan anak-anak dahulu" diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat, hanya diperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya; walaupun masih terdapat tempat kosong. Laki-laki diperbolehkan naik apabila wanita tidak ada yang mau naik lagi. Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air, dan kecuali dua buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.
Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan baling-baling kapal , dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah saat dua perahu penyelamat terakhir terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan mereka yang terapung dalam air. Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke laut dengan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke atas, dan barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terangkat, sistem eletrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian, pada bagian badan kapal yang tidak kuat menahan beban mengakibatkan Titanic pecah menjadi dua bagian antara dua cerobong terakhir, dan bagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal langsung tehempas kembali di permukaan air dan terangkat tegak lurus. Dua jam empat puluh menit setelah Titanic menabrak gunnug es, tingkat tenggelamnya tiba-tiba meningkat sementara dek depannya sudah berada di bawah air dan air laut mengalir masuk palka-palka yang terbuka. Ketika buritannya yang tidak tertopang naik dari air sampai menampakkan baling-balngnya, kapal ini terbelah antara cerobong ketiga dan keempat akibat tekanan yang luar biasa pada lunasnya. Bagian buritan tetap terapung selama beberapa menit dengan sudut hampir vertikal dan ratusan orang yang bertahan di sana. Selepas beberapa saat, pada pukul 02:20 waktu setempat, semuanya tenggelam ke laut.

Dari sejumlah 2.223 orang penumpang, hanya 706 orang penumpang yang selamat; 1.517 orang penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air 28 °F (−2 °C). Hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan korban dari dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat nomor empat kembali dan menyelamatkan lima orang, dua dari mereka kemudian tewas. Hampir satu jam kemudian perahu penyelamat nomor empat belas kembali dan menyelamatkan empat orang penumpang yang mana satu penumpang kemudian tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung dari geladak. Terdapat perdebatan di antara penumpang yang selamat. sebagian penumpang yang selamat berinisiatif untuk kembali, tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu penyelamat mereka akan tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba menaiki perahu mereka atau ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun sebenarnya hanya sedikit tarikan yang ada.



Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berbeda. Bagian depan menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki) di bawah permukaan dasar laut dan mendarat dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang tenggelam dengan cepat ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.

Usaha Penyelamatan
Sinyal darurat dikirim melalui peralatan nirkabel, roket dan lampu, tetapi tidak satupun kapal yang merespon berada dalam jarak dekat untuk mencapai Titanic sebelum tenggelam. Sebuah kapal yang kebetulan dekat, Californian, yang merupakan kapal terakhir yang berkomunikasi dengan Titanic sebelum tabrakan, melihat sinyalnya namun terlambat memberi bantuan.


Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, sekitar pukul 04.00 RMS Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia, doa khusyuk yang singkat untuk yang mereka yang terselamatkan dan untuk memperingati mereka yang tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April 1912.
Saat santunan jiwa diberikan, White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah 338 jenazah akhirnya ditemukan. Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia, sedangkan jenazah yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.

Dampak Pasca Tenggelamnya Titanic
Penyelidikan Malapetaka
Sebelum korban selamat tiba di New York, penyelidikan sudah direncanakan untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terulangnya kembali bencana seperti ini. Senat Amerika Serikat memulai penyelidikan bencana pada tanggal 19 April, sehari setelah Carpathia tiba New York.

Ketua penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian para penumpang dan awak selagi kejadian tersebut masih segar dalam ingatan mereka. Smith juga perlu mengirim surat pangillan kepada seluruh penumpang dan awak Britania yang selamat selagi mereka masih ada di Amerika Serikat, sehingga mencegah mereka pulang ke Britania Raya sebelum penyelidikan Amerika Serikat selesai tanggal 25 Mei. Pers Britania mencela Smith sebagai seorang oportunis yang secara tidak sensitif memaksakan sebuah penyelidikan untuk mendapatkan prestise politik dan merebut "momennya untuk berdiri di panggung dunia". Kendati begitu, Smith sudah mempunyai reputasi sebagai seorang aktivis keselamatan kereta api di Amerika Serikat, dan ingin menginvestigasi setiap malapraktik yang mungkin dilakukan oleh pebisnis kereta api J. P. Morgan, pemilik sejati Titanic. Lord Mersey ditunjuk sebagai ketua penyelidikan bencana oleh British Board of Trade, yang dilaksanakan antara 2 Mei dan 3 Juli. Masing-masing penyelidikan berusaha mempelajari kesaksian dari penumpang dan awak Titanic, awak Californian milik Leyland Line, Kapten Arthur Rostron dari Carpathia dan para pakar lainnya. Kedua penyelidikan mencapai simpulan yang umumnya sama; regulasi mengenai jumlah sekoci yang harus diangkut kapal sudah kedaluwarsa dan tidak cocok lagi, Kapten Smith gagal menanggapi peringatan es dengan baik, sekoci-sekoci tidak terisi atau terawaki dengan baik, dan tabrakan yang terjadi adalah akibat langsung dari pelayaran ke zona bahaya dalam kecepatan sangat tinggi.

Rekomendasi yang diberikan meliputi perubahan besar-besaran regulasi maritim untuk memberlakukan peraturan keselamatan baru, seperti menjamin bahwa jumlah sekoci yang disediakan lebih banya, latihan sekoci dilaksanakan dengan baik dan peralatan nirkabel di kapal penumpang selalu diawasi petugas selama 24 jam. International Ice Patrol didirikan untuk mengawasi keberadaan gunung es di Atlantik Utara, dan regulasi keselamatan maritim diperkenalkan ke dunia internasional melalui Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut; kedua peraturan tersebut masih berlaku sampai sekarang.

Respons Berbagai Pihak

Saat berita mengenai malapetaka tersebut tersebar, banyak orang yang terkejut bahwa Titanic telah tenggelam dengan jumlah korban tewas yang begitu tinggi walaupun dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat kabar dipenuhi berita dan gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak henti-hentinya untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal dibuat untuk membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.

Tenggelamnya kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton. Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap jalan di daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu penduduk dan hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum korban yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dibuat untuk mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terulangnya peristiwa itu. Senat Amerika Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19 April, sehari selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian penumpang dan awak kapal saat masih segar dalam ingatan mereka. Smith juga memerlukan panggilan tertulis warganegara Inggris untuk pengadilan pada waktu mereka masih berada di negara Amerika. Pemeriksaan Amerika berlangsung sampai tanggal 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai penyelidikan Dewan Perdagangan Inggris mengenai musibah tersebut. Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei dan 3 Juli. Setiap pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang maupun ABK Titanic, dan ABK Californian dan pakar lain.

Para penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan zaman dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru diberlakukan. Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic. Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan Titanic berjarak 31 km (19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan bahwa Lord seharusnya membangunkan operator nirkabel setelah tembakan suar dilaporkan kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel Californian tidak bertugas, 29 negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyamakan komunikasi radio, terutama dalam keadaan bahaya.

Musibah tersebut turut mendorong International Convention for the Safety of Life at Sea di London, Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20 Januari 1915, persetujuan ditandatangani oleh organisasi tersebut dan menghasilkan pendirian dan pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi ancaman bagi jalur laut trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan baru bahwa semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang mencukupi bagi semua penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan yang sesuai dilakukan, dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam sehari bersama pusat kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan darurat. Sebagai tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah dari kapal haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.

Foto Bangkai Titanic (Vivanews, 2010)

-Memmy-