Kamis, 07 Juni 2012

Berbahagialah, karena di Balik Kesulitan Ada Kemudahan!

"Beberapa hari yang lalu secara tersirat seseorang menunjukkan bahwa dirinya sedang mengalami demotivasi. Ketika itu, saya mencoba care kepadanya dengan memberi pandangan, masukan yang mudah-mudahan bisa memotivasinya. Dalam hal ini saya mencari referensi sebagai dasar untuk wise word yang akan saya sampaikan padanya. Ketemulah sama buku ini... Buku kecil yang saya beli di Bazaar Gramedia Sudirman Yogyakarta bulan April 2012 lalu, namun isinya padat, inspiratif, lugas dan tepat sasaran. Semoga dengan ini bisa menyembuhkan dirimu...".

Wahai saudaraku, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan seiap kegelapan akan terang benderang. Allah SWT berfirman, “Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya”, (QS. Al-Maidah : 52).

Sampaikanlah kabar gembira kepada sang malam bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa pertolongan akan datang secepat kecepatan cahaya dan kecepatan suara. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa belaian, kelembutan dan dekapan kasih sayang akan segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun yang dipenuhi oleh hijaunya dedaunan.

Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah, bahwa tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s., karena pertolongan Ilahi membuka “tabir”. Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Nabi Musa a.s. itu tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah. Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad SAW yang makshum mengatakan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan mereka sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar jangkauan mereka.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkal pun, karena setiap keadaan pasti berubah, dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Bagaimanapun juga, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Di sisi lain, Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu pasti akan muncul kemudahan, karena setelah gulita selalu diikuti oleh pancaran cahaya. *

Setelah lapar akan datang kenyang, setelah dahaga akan datang kesegaran, setelah sakit pasti ada kesembuhan, setelah kefakiran akan dating kekayaan, dan kesedihan itu selalu dibarengi oleh kebahagiaan. Inilah sunnah Allah yang tidak bisa diganggu gugat.


"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"



“Jangan bersedih, Allah selalu bersama kita”. (QS. At-Taubah : 40)



Dari buku “Intisari Laa Tahzan, Berbahagialah!” oleh Dr. Aidh ibn Abdillah al-Qarni

-Memmy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar