Senin, 30 Juli 2012

Kutulis Ini Untukmu : Bapak, Ibuku...

Dear Readers,

Hari ini insyaAllah Ramadhan di hari ke-10. Hari Senin, hari pertama bekerja setelah menghabiskan akhir pekan di kampung halaman.
Cerita ini kumulai dengan perjalananku pulang hari Jum'at lalu. Hari Jum'at pagi mendadak aku ingin sekali pulang... Setelah beberapa hari Bapak Ibu tak meneleponku (karena biasanya mereka tiap hari rajin menelepon anak-anak dan saudara serta kerabat mereka). Bapak Ibu cukup memahami aktivitasku, sehingga mungkin merasa tidak perlu meneleponku dulu. Pagi, sesampai kantor kutelepon Bapak, kusampaikan bahwa "InsyaAllah nanti sore aku pulang, Pak". Dari intonasi suara yang kudengar, dapat kubayangkan bahwa Bapak senang sekali mendengar kabar ini. Kemudian Bapak pesen untuk dibelikan case HP nya karena case yang kubelikan beberapa waktu yang lalu sudah rusak...
Ga lama kemudian, kutelepon Ibu. Kuberitahu kabar yang sama bawa "InsyaAllah nanti sore aku pulang, buk".

Istirahat kerja (jam 11.00-13.00) kupakai untuk muter-muter beli barang yang mau kubawa pulang, termasuk casing HP pesenan Bapak. Alhamdulillah, komplit sudah yang mau dibawa pulang.
Singkat kata, singkat cerita, jam 17.30 bus Patas Nusantara membawaku dan penumpang lain ke Semarang. Semarang - Rembang aku diantar bus Patas Sinar Mandiri setelah beberapa lama H2c alias Harap-Harap Cemas antara ada dan tiada bus lewat Rembang (macet perbaikan jalan).

Seperti biasa, Bapak Ibu yang selalu setia menjemput putrinya ini di dekat Masjid Agung Lasem. Jam menunjukkan pukul 00.15. Mereka berdua masih setia menunggu kedatanganku hingga Ibu tidur di jok tengah mobil dan Bapak menungguku sambil menunggu pesenan ayam goreng dan tempe goreng untuk menu makan sahur kami di salah satu warung tenda depan Pasar Lasem. Kemudian kami pulang dan sampai rumah kurang lebih jam 00.45, istirahat.
Ohya, sebelum istirahat, aku serahkan casing pesenan Bapak, dan salah satu langsung dipasang Bapak ke HP nya (sepertinya Bapak menyukainya).

Hari Sabtu pagi Bapak Ibu bekerja seperti biasa, dan aku memilih untuk hibernasi aja di rumah. Hehe...
Kenapa aku ingin sekali pulang? Salah satu alasannya yaitu karena ingin bisa tarawih berjama'ah bareng Bapak Ibu, mbah, budhe. Sabtu malem alhamdulillah keinginan itu bisa terpenuhi. Ga lama setelah rutinitas terselesaikan, aku dan Bapak ke rumah bulik, ketemu bulik, ade'-ade' sepupu dan Om. Seneng bisa menikmati suasana itu...

Esok paginya, dengan setia Bapak Ibu mengantarkanku ke Rembang untuk kembali ke Jogja siangnya. Kami bertiga menikmati perjalanan sepanjang rumah - Rembang dengan medan yang cukup curam. Agak horor Bapak menyetir dengan menelepon dan kebiasaan beliau "mengudara" atau radio amatir. Tapi beliau sudah fasih sekali dengan medan disana, jadi lega, penumpang boleh menikmati perjalanan aja. Hehe... Ngobrol, telepon Mas Eko dan saudara serta kerabat lain, mampir ke pasar Lasem (mengantar Ibu beli pisang).
Dengan perhatian seperti ini, aku merasa kedua orangtuaku sangat menyayangiku...
Hingga akhirnya pukul 13.30 travel menjemputku di rumah budhe, yang memaksaku untuk segera meninggalkan Kota Rembang dengan segala isinya.

Sepanjang jalan, beberapa kali Bapak meneleponku, sekedar menanyakan "tekan endi?". Ibu juga meneleponku waktu berbuka puasa, memastikan bahwa aku sudah buka puasa. Senang sekali aku mempunyai orang tua seperti mereka, care sekali kepada anaknya. Memang benar kata peribahasa "kasih sayang orang tua sepanjang jalan (tak berbatas)" sekarang aku mengerti dan merasakan sendiri hal itu, tulusnya kasih sayang dari Bapak Ibu.
Sesampai di Jogja, tak lupa aku ngabarin ke kedua Ibu ku lewat pesan singkat bahwa aku sudah sampai rumah (kurang lebih jam 21.00). SMS yang kukirim ke Ibu bersamaan dengan SMS Ibu kepadaku, Hehe... Kabarku sudah ditunggu-tunggu mungkin.
Setelah bersih-bersih dan beberapa kali membalas pesan singkat dari Ibu, akupun terlelap hingga bangun sahur seperti biasa dan tidur lagi hingga aku dibangunkan oleh dering telepon dengan ring tone khas (beberapa temanku tau dan hafal jika ring tone ini berbunyi "Yang Terbaik Bagimu, Ada Band Feat. Gita Gutawa", berarti ada telepon dari Bapak, Hehe).
Bapak menanyakan semalam aku sampai rumah jam berapa, karena Ibu ternyata belum menyampaikan ke Bapak dan di luar yang kukira dan baru kali ini Bapak ngendikan kalau beliau kurang enak badan. Antara cemas, sedih mendengar hal itu...
Bapak kuminta memastikannya dengan periksa ke dokter. Bapak yang selama ini benar-benar menjadi figur seorang Bapak untuk kami, yang kalem, ramah, tidak banyak bicara, tegas, sederhana, murah senyum, low profile, sabar juga aktif dan energik...
Beruntung sekali aku dilahirkan dan dibesarkan di keluarga ini, dengan penuh kesederhanaan dan sistem didikan yang bisa dibilang "keras" namun "pas".
Salah satu moment bahagia bersama mereka yaitu waktu wisuda sarjanaku didampingi mereka. Semoga mereka berdua masih sehat untuk mendampingi di pernikahanku, Bapak menjadi wali nikahku dan menimang cucu, anak-anakku nanti. Semoga Bapak Ibu selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Aamiin.
Terima kasih Bapak, Terima kasih Ibu... Tak cukup kata, tak cukup apa-apa untuk bisa membalas semua kasih sayangmu.

Dari yang mencintaimu,

-Memmy-

Rabu, 04 Juli 2012

The Other Side of Job - Sailor

Dear readers,
Pernah nonton film kartun Popeye?
Film ini populer di tahun '90-an (waktu saya masih duduk di bangku SD). Film yang bertokohkan tiga pemeran utama yaitu Popeye si pelaut, istrinya bernama Olive dan seorang antagonis (bajak laut) yaitu Brutus.
Disini saya tidak menceritakan kisah kartun Popeye, namun profesi nyata seorang pelaut dari latar belakang pendidikannya, keahliannya dan profesinya.


Pelaut (sailor, seaman) adalah seseorang yang pekerjaannya berlayar di laut. Atau dapat pula berarti seseorang yang mengemudikan kapal atau membantu dalam operasi, perawatan atau pelayanan dari sebuah kapal. Hal ini mencakup seluruh orang yang bekerja di atas kapal. Selain itu sering pula disebut dengan Anak Buah Kapal atau ABK.

Sejarah Pendidikan Pelaut di Indonesia

Pendidikan Akademis Pelaut dan Hirarki di Kapal
Pada tahun 1957, Presiden RI pertama, Soekarno, meresmikan Akademi Pelayaran Indonesia/AIP (sekarang Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) sebagai wadah pendidikan pelaut/pelayaran secara akademis. Masa pendidikannya pada awal pertama adalah selama 3 tahun, sama dengan pendidikan Akademi lainnya setingkat dengan sarjana muda pada masa itu. Pendidikan dihabiskan selama 2 tahun di kampus/asrama dan 1 tahun penuh melakukan praktik atau Proyek Laut di kapal-kapal niaga pelayaran samudra.

AIP
Pendidikan di AIP menggunakan gaya semi militer, karena memang taruna-taruna AIP adalah merupakan perwira cadangan angkatan laut. Sejak didirikan sampai kira-kira tahun 1985, hampir semua lulusan AIP terkena wajib militer dan bertugas di kapal-kapal perang RI dengan pangkat perwira muda Letda Angkatan Laut. Begitu juga pada awalnya semua taruna AIP mendapat ikatan dinas untuk menutupi kurangnya perwira laut pelayaran niaga Indonesia, yang dahulu sebagian besar masih di nakhodai oleh perwira laut Belanda. Pendidikan pelayaran di AIP banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Akademi Pelayaran Belanda maupun Kingspoint Academy Amerika Serikat, karena memang hampir tiap tahunnya sebagian Taruna pilihan serta para pendidik di kirim ke luar negeri untuk tugas belajar.

BPLP di Semarang dan Makassar

Hingga dekade 70-80an menyusul berdirinya beberapa Pendidikan Pelayaran Negeri di Semarang dan Makassar dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran sebagai Crash Program memenuhi kebutuhan perwira pelayaran niaga di Indonesia. Sekarang kedua lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang)dan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar (PIP Makassar), yang memiliki kurikulum dan standar yang sama dengan STIP Jakarta. Penerimaan mahasiswa atau dikenal Taruna dilakukan satu pintu melalui Badan Diklat Perhubungan Departeman Perhubungan. Lulusan mendapatkan ijazah formal Diploma IV dengan gelar S.ST dan memiliki ijazah profesi ANT / ATT III.Masa kejayaan pelaut Indonesia mulai sirna sejak musibah besar nasional terjadi pada tahun 1980 dengan tenggelamnya kapal KMP Tampomas II. Menyusul pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan Scrapping/Pembesi tua-an kapal-kapal yang berumur lebih dari 20 tahun, dampaknya perusahaan pelayaran nasional banyak yang gulung tikar dan tidak tertampungnya lulusan pelaut di tiga pendidikan akademi disamping Akademi dan sekolah pelayaran swasta yang lainnya.

STIP
Pada akhirnya dunia pelayaran di Indonesia mengakhiri masa krisisnya pada awal-awal tahun 90-an hingga sekarang. Sejak tahun 1998-2009, Indonesia sudah mempunyai Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran setara sarjana dengan beban studi 160 sks dengan gelar S.ST (Sarjana Sain Terapan). Jadi lulusan STIP boleh melanjutkan program S2 dan seterusnya disamping ijazah keahlian lainnya yang kalau dijumlahkan kurang lebih ada 10 sertifikat berstandard internasional dan menjadi sekolah pelayaran lisensi International Maritime Organization untuk Indonesia karena memang sekarang seluruh Taruna di STIP wajib menggunakan bahasa inggris.

Anak Buah Kapal

Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal terdiri dari beberapa bagian. Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab utama terletak di tangan Kapten kapal selaku pimpinan pelayaran.

Hierarki Awak Kapal

Terbagi menjadi Departemen Dek dan Departemen Mesin, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan bawahan/Rating.
Perwira Departemen Dek
1. Kapten/Teks tebalNakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran;
2. Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi;
3. Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di lakukan dan pengatur arah navigasi;
4. Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi;
5. Markonis/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam, dll.

Perwira Departemen Mesin
1. KKM (Kepala Kamar Mesin)/Chief Engineer, pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.;
2. Masinis 1/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk;
3. Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu;
4. Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa;
5. Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga listrik dan seluruh tenaga cadangan;
6. Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer.

Ratings atau Bawahan
1. Bagian Dek:
a. Boatswain atau Bosun atau Serang (Kepala kerja bawahan)
b. Able Bodied Seaman (AB) atau Jurumudi
c. Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
d. Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal tanker (kapal pengangkut cairan)

2. Bagian Mesin:
a. Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
b. Fitter atau Juru Las
c. Oiler atau Juru Minyak
d. Wiper

3. Bagian Permakanan:
a. Juru masak/ cook bertanggung jawab atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan.
b. Mess boy / pembantu bertugas membantu Juru masak

Sertifikat Pelayaran
Saat ini untuk menjadi pelaut, seseorang harus memiliki ijazah-ijazah yang diperlukan, hal ini menyebabkan tumbuhnya sekolah-sekolah pelayaran mulai dari tingkat SLTA sampai ke perguruan tinggi. Yang mana dengan Tingkatan sebagai berikut:
Lulusan SLTP dapat melanjutkan ke Sekolah Kejuruan Pelayaran (Setarap SLTA) dengan Sistem Pendidikan 3 Tahun Belajar teori 1 tahun Praktek Berlayar (PROLA) yang mana lulusan dari SKP ini mendapatkan IJasah setara SLTA dan ANT IV.

Ijazah Pelaut
Ijazah bagi pelaut (perwira) di Indonesia terbagi atas ijazah dek dan ijazah mesin.

Ijazah Dek
Ijazah Dek dari yang tertinggi adalah:
1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT I) ; dulu Pelayaran Besar I (PB I), dapat menjabat Nakhoda kapal dengan tak terbatas berat kapal dan alur pelayaran
2. Ahli Nautika Tingkat II (ANT II) ; dulu Pelayaran Besar II (PB II), dapat menjabat:
Mualim I/Chief Officer tak terbatas berat kapal dan pelayaran;
Nakhoda/Master pada kapal kurang dari 5000 ton dengan pelayaran tak terbatas
Nakhoda/Master kapal kurang dari 7500 ton daerah pantai dan harus pengalaman sebagai Mualim I selama 2 tahun
3. Ahli Nautika Tingkat III (ANT III) ; dulu Pelayaran Besar III (PB III), dapat menjabat: Mualim I/Chief Officer max 3000 DWT
4. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT IV) ; dulu Mualim Pelayaran Intersuler (MPI): Perwira kapal-kapal antar pulau
5. Ahli Nautika Tingkat V (ANT V) ; dulu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT): Perwira kapal-kapal kecil antar pulau
6. Ahli Nautika Tingkat Dasar (ANT D)

Ijazah Mesin
Ijazah Mesin dari yang tertinggi adalah:
1. Ahli Teknik Tingkat I (ATT I) ; dulu Ahli Mesin Kapal C (AMK C): Kepala Kamar Mesin/Chief Engineer kapal tak terbatas
2. Ahli Teknik Tingkat II (ATT II) ; dulu Ahli Mesin Kapal B (AMK B), dapat menjabat:Masinis I/Second Engineer kapal tak terbatasKepala Kamar Mesin/Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatasKepala Kamar Mesin/Chief Engineer dengan tenaga mesin tak terbatas, pelayaran daerah pantai
3. Ahli Teknik Tingkat III (ATT III) ; dulu Ahli mesin Kapal A (AMK A), dapat menjabat:
Perwira Jaga (tak terbatas)Masinis I/Second Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
Kepala Kamar Mesin/Chief Engineer dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW daerah pantai harus pengalaman 2 tahun sebagai Masinis I
4. Ahli Teknik Tingkat IV (ATT IV) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI): Masinis kapal-kapal antar pulau
5. Ahli Teknik Tingkat V (ATT V) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Terbatas (AMKPT): Masinis Kapal-kapal kecil antar pulau
6. Ahli Teknik Tingkat Dasar (ATT D)

Sertifikat Ketrampilan

Sertifikat ketrampilan ini merupakan sertifikat yang wajib dimiliki oleh para pelaut di samping sertifikat formal di atas. Diantaranya adalah:
1. Basic Safety Training (BST)/Pelatihan Keselamatan Dasar
2. Advanced Fire Fighting (AFF)
3. Survival Craft & Rescue Boats (SCRB)
4. Medical First Aid (MFA)
5. Medical Care (MC)
6. Tanker Familiarization (TF)
7. Oil Tanker Training (OT)
8. Chemical Tanker Training (CTT
9. Liquified Gas Tanker Training (LGT)
10. Radar Simulator (RS)
11. ARPA Simulator (AS)
12. Operator Radio Umum (ORU) / GMDSS

Dengan resiko pekerjaannya yang besar, survive di tengah luasnya lautan, menghadapi ombak, badai dan bencana laut lain, jauh dari keluarga serta orang-orang terdekatnya, fasilitas minimalis (signal telepon maupun internet tidak ada) yang tidak memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan keluarganya, dan sebagainya mudah-mudahan kekuatan dan kelurusan budi tetap terjaga pada diri mereka.


Sumber : Wikipedia

-Memmy-

Nisfu Sya'ban


Nisfu Sya’ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan Sya’ban. Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya’ban diperingati menjelang bulan Ramadhan. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.

Peringatan Nisfu Sya’ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu Sya’ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafa'at (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambaNya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang shaleh.

HADIST KEUTAMAAN NISFU SYA’BAN

Tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan ibadah terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya:

Hadist Pertama

Diriwayatkan dari Siti A’isyah ra berkata, :“Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) .

Hadist Kedua

Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi’ sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadist Ketiga
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)

Hadist Keempat
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban yang Insya Allah akan jatuh pada Rabu tanggal 4 Juli 2012 (hari ini) mulai terbenamnya matahari hingga terbit fajar . Marilah kita isi malam yang mulia ini dengan memperbanyak amalan untuk mendekatkan diri dan memohon ampunan, berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT

KESIMPULAN
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban adalah bulan yang mulia. Sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan do'a dengan penuh kekhusyukan.

Meski masih terdapat perbedaan pendapat tentang malam nisfu sya’ban ini, namun demikian marilah mengisi malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak bacaan shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan mengerjakan amal-amal shalih lainnya.

Sucikan hati untuk menyambut datangnya Ramadhan, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan semoga kita mendapatkan ridho-Nya. Aamiin.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Referensi : Dari beberapa sumber

-Memmy-