Senin, 27 Januari 2014

Kunjungan Pertama, RSKIA Sadewa - dr. Yasmini Fitriyati, SpOG

Lanjutan tulisan sebelumnya... :D

Tepatnya lanjutan kisah atau awal perjalanan kisah, ya?
Baiknya gimana, yang penting lanjut saja. Hehehe.

Tanggal 22 Agustus 2013, hari Kamis. Hari pertama kami melakukan kunjungan ke SpOG, untuk memastikan apakah aku benar-benar positif hamil? (secara medis)
Sebelumnya, aku ke RS untuk menanyakan informasi jadwal praktek SpOG dan mencari tahu informasi lainnya.
Dari brosur yang kudapatkan, kami jadi tahu jadwal praktek SpOG dan peraturan untuk periksa SpOG.
Diantaranya adalah untuk dapat periksa atau berkonsultasi ke dokter harus mendaftarkan diri terlebih dahulu.
Mendaftar sebagai calon pasien RSKIA Sadewa (diberikan kartu pasien), yang berisi, dan mendaftar sebagai pasien SpOG siapa.
Berikut ini adalah kartu pasien RSKIA Sadewa.

Kemudian mendaftar kunjungan kepada SpOG siapa, dilayani mulai pukul 07.00 via telepon maupun datang langsung. Lebih baik daftar langsung di receptionist RSKIA Sadewa, karena line telepon sangat sibuk pada jam pendaftaran ini.
Kemudian setiap pasien mendapatkan kartu berwarna hijau sebagai kartu pemeriksaan dan kartu ini nantinya ditinggal di RS, diisi oleh SpOG tentang perkembangan kehamilan.
Isi kartu ini diantaranya adalah tanggal kunjungan (diisi oleh recepcionist), tekanan darah pasien (diisi oleh perawat), hasil pemeriksaan (diisi oleh SpOG).

Kunjungan pertama waktu itu aku lupa mendapatkan nomor antrian berapa. dr. Yasmini mulai praktek jam 13.00. Berarti aku harus izin meninggalkan kantor sebelum jam tersebut. Untungnya rekan kerja dan atasan kantorku sangat toleransi dan memberikan izin.
Dengan didampingi suami, kami pun menanti giliran diperiksa. Pemeriksaan kali ini, kami hanya ingin memastikan apakah aku benar-benar positif hamil sambil membawa bukti test pack yang bergaris strip 2 itu dan menunjukkannya ke dokter.
Sebelum diperiksa SpOG, pasien wajib mengukur tekanan darah dan berat badan dengan perawat. Hasil pemeriksaan, tekanan darahku normal yaitu 110/70 dengan berat badan 49 kg. Selain itu ditanyakan pula kapan HPHT (Hari Pertama Haid terakhir) untuk mengetahui prediksi HPL (Hari Perkiraan Lahir). Untungnya... Aku masih ingat betul HPHT :D

Tibalah giliranku diperiksa. First sight dengan dr. Yasmini >> Keibuan, berjilbab, kalem, tidak banyak bicara. Kami cocok saja dengan performance beliau :)
Kami pun mengutarakan maksud kami, tidak banyak percakapan, dokter dengan dibantu asistennya membimbingku ke bed periksa dan meng USG perutku. Ini pertama kalinya aku di USG :D
Alhamdulillaah... Hasilnya benar! Aku positif akan menjadi ibu.
Ini hasil USG nya... Janin sudah berumur 8W +- 3D (W = week = minggu, D = day = hari).

Aku dan suami tersenyum bahagia, sambil terus berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya dari foto USG yang kami dapatkan.
Kunjungan pertama ini tidak lama, karena kami belum tau dan belum menyiapkan pertanyaan apalagi yang perlu kami tanyakan kepada dokter. Dokter berpesan untuk hati-hati dan jaga kesehatan, memberikan suplemen asam folat (folacom) sebanyak 30 tablet kecil yang harus diminum setiap hari 1 tablet dan meminta kami kembali periksa sebulan kemudian.
Sepanjang jalan hingga sampai rumah, suami terus bercanda "Kok ga ada yang mengucapkan "Selamat! Anda akan jadi Ayah."" seperti di TV atau sinetron-sinetron. Minimal dokternya.
Hahaha... Ada-ada saja lho :p

-Memmy-

Pencarian SpOG

Setelah 4 Agustus 2013 lalu diketahui dua garis strip di test pack (yang artinya aku positif hamil), maka langkah selanjutnya adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang SpOG (dokter kandungan) dan tempat periksa serta bersalin di Yogyakarta.
Ternyata... Tak semudah merebus air lho, readers!
Kumulai mengumpulkan informasi dari teman-teman yang sedang gamil, sudah pernah melahirkan, teman kerja, teman kuliah, maupun om Google juga terlibat. Untuk urusan ini, aku dan suami sepakat untuk menggunakan SpOG wanita dan (kalau bisa) muslim. Begitu pula dengan Rumah Sakit Bersalinnya, dan jaraknya yang dekat dengan rumah, juga biaya yang ringan di kantong dengan kualitas yang bagus.

Alhasil, aku mendapatkan banyak informasi yang sangat membantuku menentukan pilihan.
Berikut ini beberapa informasi Rumah Sakit atau Tempat Bersalin dan SpOG yang kudapatkan :

1. RS Panti Rapih;
Lokasinya dekat dengan kantorku bekerja, cukup dekat dengan rumah tinggalku, yaitu di dekat Bunderan UGM. Tempatnya bersih, pelayanannya bagus (menurut informasi dari teman yang pernah melahirkan disana), dokter profesional. Namun dari informasi yang kudapatkan, biaya disana agak tinggi. Kutampung dulu informasi ini.

2. RS Sardjito;
Lokasinya dekat sekali dengan tempatku bekerja, dan kurang lebih 9 km dari rumah. Aku mendapatkan informasi ini dari teman kuliahku yang waktu itu sedang hamil juga dan periksa di sini. Ada klinik khusus di RS Sardjito untuk melayani kehamilan/ persalinan yaitu Permata Hati. Tapi mmm... tarif disana tinggi (katanya). Kusimpan dulu lah sebagai bahan referensi.

3. RS PKU Muhammadiyah;
Jika menginginkan SpOG wanita, disini salah satunya. dr. Muzayanah. Selain itu di sini adalah RS Muslim. Namun karena menurutku jaraknya yang cukup jauh dari rumah (dekat Malioboro atau sekitar 14 km), maka diam-diam aku mencoret nya. Hehehe...

4. RS Bersalin Sakina Idaman;
Informasi ini kudapatkan dari teman kerjaku dan dosenku yang pernah konsultasi dan melahirkan disana. Di RS ini juga ada SpOG wanita. Lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah, yaitu di Jalan Monumen Jogja Kembali. Tarifnya juga sudah kudapatkan, yaaah... sementara simpan dulu :)

5. Klinik Bersalin di daerah patang Puluhan;
Informasi ini kudapatkan dari adik kelasku yang pernah melahirkan disana, namun segera kuputuskan untuk tidak memasukkannya dalam nominasi karena jarak yang cukup jauh dari rumah dan SpOG nya pria.

6. Klinik Bersalin di Jalan Godean;
Informasi ini kudapatkan dari adik kelasku juga, tarifnya katanya murah sekali, namun akhirnya kuputuskan juga untuk tidak menggunakannya karena jarak yang jauh dari rumah.

7. RS Jogja International Hospital;
Beberapa teman menyarankan untuk menggunakan Rumah Sakit dan SpOG di sini, karena lokasinya yang dekat dengan rumah (di Ring Road Utara), pelayanan bagus, alat modern, SpOG juga ada wanita.
Namun, menurut informasi dari berbagai sumber, biaya di RS ini sangat tinggi. Bisa hingga 3x lipat dibandingkan di tempat lain.

8. RSKIA Sadewa.
Informasi ini kudapatkan dari beberapa temanku. Menurut informasi mereka, ada RS bersalin yang pelayanannya bagus, tarifnya murah dan ada SpOG wanita yaitu di RSKIA Sadewa ini. Lokasinya juga tidak jauh dari rumah (di Babarsari).
Dari informasi-informasi yang kudapatkan tentang RS ini, sepertinya 60% sudah klik di sini. Selanjutnya kucaritahu siapa saja SpOG dan yang recommended. Beberapa teman yang memberitahuku, menyebutkan dr. Yasmini Fitriyati, SpOG. Dokter ini wanita (sesuai kriteria yang kucari), muslim (yes), dan katanya ramah, baik hati (nice dong! harapanku).
Selain beliau, beberapa temanku memberitahu nama-nama SpOG lain yang ada disana, antara lain dr. Hasto Wardoyo, SpOG., dr. Shofwal Widad, SpOG, dll. Karena ada teman sekantor juga yang periksa kandungan di RSKIA Sadewa ini jadi cukup komplit informasi yang kudapatkan.

Setiap informasi yang kudapatkan selalu kusampaikan kepada suami dan kami pertimbangkan berdua.
Akhirnya pilihan kami jatuh pada yang terakhir yaitu di RSKIA Sadewa (SEMAR) dengan SpOG dr. Yasmini Fitriyati, SpOG. Dengan pertimbangan kualitas bagus, lokasi terjangkau dari rumah, SpOG wanita dan muslim serta biaya terjangkau. Untuk anak, apalagi anak pertama kami sepakat untuk mendapatkan dan memberikan yang terbaik untuk calon anak kami. Aamiin.
Dan ternyata pemilik RS ini adalah salah satu SpOG di RS ini juga dan beliau juga menjavat sebagai Bupati Kulonprogo, dr. Hasto Wardoyo, SpOG.

Segera setelah kami memutuskannya, kami pergi kesana untuk memeriksakan kehamilanku (versi medis) :)
Ini lho... RSKIA Sadewa (SEMAR) yang menghadap ke timur. Lokasinya tidak terlalu luas, dengan bangunan 3 lantai.

Gambar diambil dari website RSKIA Sadewa : www.rskiasadewa.com

-Memmy-

Selasa, 21 Januari 2014

Positif Sensitif *Ups!

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Ini posting pertamaku di tahun 2014.
Sebenernya banyak banget yang pingin dibagi di blog, tapi karena beberapa alasan (belum bisa menyempatkan waktu untuk menulis, dan keterbatasan alat *belum ada smartphone lagi, hehe... dan lain-lain yang bisa dijadikan alasan lah) maka baru sekarang ini mulai menulis lagi.

Kumulai tulisan pertamaku ini dengan berbagi cerita tentang kehamilanku (Ups, tau tau udah hamil aja yak... Padahal pingin juga berbagi cerita tentang persiapan pernikahan dan acara pernikahanku kemarin, InsyaAllah lain hari... )

Ketika menulis ini, usia kehamilanku sudah 30W + 1 D :D
Waaaah, tinggal beberapa minggu aja nih ya mau lahiran... Huhuhu

Aku menikah tanggal 15 Juni 2013. Sepanjang hari setelah menikah kujalani hari-hari have fun bersama suami terus. Sebelum menikah kami berdua sepakat untuk tidak menunda untuk punya buah hati, tapi tidak juga ngotot ngarep-arep dag-dig-dug untuk mendapatkannya... Slow but sure gitu kali ya istilahnya.
Sampai pada akhirnya aku merasakan keanehan pada tubuhku. rasanya pegal-pegal, ngantuk dan sering tidur (kalau ini sih udah biasa :D ), demam. Tanpa mual dan muntah juga ga terlalu pingin ini itu lho...

Waktu itu bulan Ramadhan dan aku masih menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Setelah menstruasiku terlambat 11 hari (seharusnya menstruasi tanggal 24 Juli), aku dan suami memutuskan untuk mengetes kehamilan pada Minggu, 4 Agustus 2013 sebelum mudik Idul Fitri ke kampung halaman. Alhamdulillaah... memang betul menikah itu membuka pintu rezeki. Dari hal terkecil pun aku menyadari itu... test pack yang kupakai tidak perlu membeli. Karena beberapa hari sebelum dipakai, aku mendapatkan 1 buah test pack gratis dari teman kantor yang tidak jadi menggunakannya karena ternyata beliau mendapatkan menstruasi.
Waktu memberikan test packnya, Bu Wiwik memberitahuku juga cara pemakaiannya.
Akhirnya aku memakai test pack ini pada hari Minggu, 4 Agustus bangun tidur sebelum maem sahur (karena menurut aturan, test pack efektif dan akurat hasilnya ketiga digunakan pada air seni pertama di pagi hari setelah bangun tidur). Dengan sebelumnya aku pun membaca aturan pakainya. Baru pertama kali juga menggunakan test pack.
Setelah didiamkan beberapa menit, kami berdua melihat hasilnya bersama. Dengan menggunakan test pack gratis yang katanya harganya mahal dan lebih akurat (dibandingkan merk lain) kami pun yakin dengan hasil ini.


DUA GARIS yang terlihat!
Yang artinya aku POSITIF hamil!
ALHAMDULILLAAH... Aku dan suami senang. :D
Lalu setelah itu kami melanjutkan maem sahur, sholat shubuh dan menelepon kedua orang tua maupun mertua membagi berita bahagia ini.
Walaupun test pack menunjukkan hasil positif, kami ingin memastikannya secara medis yaitu dengan periksa ke dokter kandungan. Namun untuk urusan ini kami sepakat untuk melakukannya setelah Idul Fitri sambil mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang SpOG bagus di Yogya.

Pagi pun tiba... Jam 07.00 WIB tepat kami meninggalkan Yogyakarta untuk mudiiiiik dengan berbagai macam barang dan makanan dalam mobil, dengan membawa sebuah kabar bahagia untuk orang tua dan keluarga dan dengan kehati-hatian karena menjaga seorang yang kami nantikan :)


-Memmy-