Kamis, 26 April 2012

Titanic, Kisah Malapetaka yang Legendaris


RMS (Royal Mail Ship) Titanic merupakan yang kedua dari tiga kapal penumpang super yang bertujuan untuk mengawali perniagaan perjalanan trans-Atlantik. Dimiliki oleh White Star Line dan dibuat di galangan kapal Harland and Wolff, Titanic merupakan kapal uap penumpang terbesar di dunia pada masa peluncurannya. Pada saat pelayaran pertamanya, Titanic menabrak gunung es pada pukul 23:40 (waktu kapal), Minggu, 14 April 1912, dan tenggelam sekitar dua jam empat puluh menit kemudian pada pukul 2:20 pagi hari Senin.

Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 orang,dan menjadikannya sebagai bencana laut terburuk semasa zaman dalam sejarah dan sampai kini paling termashyur. Titanic dilengkapi dengan teknologi paling maju pada masa itu dan orang awam percaya bahwa ia “tidak mungkin tenggelam”. Bencana tersebut amat mengejutkan bagi orang banyak bahwa walaupun dengan teknologi modern dan awak kapal yang berpengalaman, Titanic masih tenggelam dengan jumlah kematian yang tinggi. Kegairahan media massa mengenai korban terkenal Titanic, legenda mengenai apa yang terjadi di atas kapal, mengakibatkan undang-undang laut diganti, dan penemuan kapal yang pecah pada tahun 1985 oleh pasukan yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard menjadikan Titanic terkenal pada tahun berikutnya.

Dimensi dan Pengaturan

Titanic memiliki panjang 882 kaki 9 inches (269.1 m) dengan lebar maksimum 92 kaki 6 inches (28.2 m). Tinggi keseluruhannya, diukur dari dasar lunas ke puncak anjungan, adalah 104 kaki (32 m). Kapal ini berbobot 46.328 ton daftar bruto dan dengan daya muat 34 kaki 7 inches (10.5 m), kapal ini berbobot total 52.310 ton.

Fitur dan Pembuatan
Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didesain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara kembarnya Olympic yang akan dibuat Britannic (pada awalnya dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat. Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret 1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911, dan perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic sepanjang 269.1 meter (882 kaki 9 inci) dan 28.2 meter (92 kaki 6 inci) lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak ruang dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama panjangnya dengan kapal Olympic. Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling, dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 perapian batu bara yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi; cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara, dan untuk memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547 penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka namanya diberi penambahan kata depan RMS (Royal Mail Ship) dan juga sebagai kapal uap - SS (Steam Ship).

Titanic dilengkapi dengan tiga mesin - dua mesin uap tiga ekspansi empat silinder bolak-balik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah di tengah - yang masing-masing mendorong satu baling-baling. Dua mesin bolak-balik memiliki kekuatan gabungan sebesar 30.000hp dan sisa 16.000hp berasal dari turbin. White Star Line sebelumnya berhasil memakai kombinasi mesin yang sama pada kapal SS Laurentic.Gabungan ini memberikan kombinasi performa dan kecepatan yang bagus; mesin bolak-balik sendiri tidak cukup kuat untuk mendorong sebuah kapal kelas Olympic pada kecepatan yang diinginkan, sementara turbin lumayan kuat namun mengakibatkan getaran yang tidak nyaman, sebuah masalah yang memengaruhi kapal-kapal serba turbin milik Cunard, Lusitania dan Mauretania. Dua mesin bolak-balik berukuran raksasa, masing-masing sepanjang 63 kaki (19 m) dan berbobot 720 ton. Pelat dasarnya sendiri berbobot 195 ton. Kedua mesin didorong tenaga uap yang dihasilkan 29 ketel, 24 di antaranya berujung ganda dan 5 berujung tunggal, yang terdiri dari 159 tungku secara keseluruhan. Ketel-ketel tersebut berdiameter 15 kaki 9 inches (4.8 m) dan sepanjang 20 kaki (6.1 m), masing-masing berbobot 91,5 ton dan mampu menampung 48,5 ton air. Pembangkit listrik Titanic mampu menghasilkan lebih banyak listrik ketimbang satu pembangkit listrik kota pada masa itu. Buritan mesin turbin terisi oleh empat generator listrik tenaga uap 400kW yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik kapal, plus dua generator pembantu 30 kW untuk keperluan darurat. Tempatnya ada di belakang kapal, sehingga masih sempat beroperasi sampai menit-menit terakhir sebelum kapal tenggelam. Titanic mengangkut 20 sekoci secara keseluruhan: 14 sekoci kayu standar Harland and Wolff dengan kapasitas masing-masing 65 orang dan empat sekoci "lipat" Englehardt (diberi tanda A sampai D) dengan kapasitas masing-masing 47 orang. Selain itu, kapal ini memiliki dua kapal dayung dengan kapasitas masing-masing 40 orang. Semua sekoci disimpan rapat di Boat Deck dan, kecuali sekoci lipat A dan B, terhubung dengan derek kapal melalui tali.

Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Titanic menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan satu inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.

Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang "hampir tidak mungkin tenggelam". Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang besi pengunci elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E). Titanic mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau empat bagian pertama dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan tenggelam.

Fasilitas dalam Titanic
Fasilitas penumpang di Titanic dibangun semewah mungkin. Kapal ini dapat menampung 739 penumpang Kelas Satu, 674 Kelas Dua dan 1.026 Kelas Tiga. Para awaknya berjumlah sekitar 900 orang; secara keseluruhan, kapal ini mampu menampung 3.339 orang. Desain interiornya jauh berbeda dari kapal-kapal penumpang lainnya, yang umumnya didekorasi dengan gaya rumah puri atau rumah pedesaan Inggris.

Penumpang Kelas Tiga tidak diperlakukan semewah Kelas Satu, tetapi kondisi mereka masih lebih baik daripada penumpang Kelas Tiga di kapal lain pada masa itu. Mereka ditempatkan di kabin tidur berkapasitas dua dan sepuluh orang, dengan 164 kamar terbuka tambahan untuk para pemuda di G Deck. Dalam hal fasilitas mandi dan cuci, mereka lebih terbatas ketimbang penumpang Kelas Satu atau Dua. Mereka hanya diberi dua kamar mandi, satu untuk pria dan satu lagi wanita, untuk keseluruhan Kelas Tiga. Mereka harus mencuci pakaian mereka sendiri di ruang cuci yang dilengkapi bak besi, sementara penumpang Kelas Satu dan Dua dapat memakai jasa laundry di kapal.

Salah satu fitur paling menarik di Titanic adalah tangga Kelas Satunya, yang dikenal sebagai Grand Staircase atau Grand Stairway. Tangga ini menuruni lima dek kapal, dari Boat Deck ke Reception Room yang bergabung dengan First Class Dining Saloon di D Deck. Ruangan ini beratapkan kubah besi tempa dan kaca yang menyalurkan cahaya alami. Setiap ujung bawah tangga mengarah ke aula pintu masuk yang diterangi lampu berlapiskan emas. Di ujung atas tangga terdapat panel kayu ukiran besar berisikan jam ditambah kata-kata "Honour and Glory Crowning Time" yang mengitari jam. Grand Staircase hancur dalam peristiwa tenggelamnya Titanic dan sekarang menjadi lubang di kapal yang dipakai para penjelajah modern untuk mengakses dek bawah.

Pelayaran pertama

Titanic akan berlayar dalam bentuk kapal utuh selama dua minggu sebelum tenggelam; kendati didaftarkan di Liverpool, kapal ini tidak pernah tiba di sana. Pelayaran perdana Titanic ditujukan menjadi pelayaran lintas Atlantik pertama antara Southampton di Inggris, Cherbourg di Perancis, Queenstown di Irlandia, dan New York di Amerika Serikat, pulang melalui Plymouth di Inggris pada rute ke timur. White Star Line akan mengoperasikan tiga kapal pada rute ini: Titanic, Olympic, dan RMS Oceanic yang lebih kecil ukurannya. Masing-masing kapal akan berlayar tiga minggu sekali dari Southampton dan New York, biasanya berangkat pad asiang hari setiap Rabu dari Southampton dan setiap Sabtu dari New York, sehingga memungkinkan White Star Line mengoperasikan pelayaran mingguan dari masing-masing kota.

Kapal Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris, dalam perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10 April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan 2.223 penumpang.


Titanic mempunyai tiga bagian kelas penumpang yang dipisahkan. Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak, terdiri dari kabin kecil di dek bawah, diisi oleh kebanyakan pendatang dari inggris yang mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan ruang kelas kedua, terletak di bagian belakang, memiliki fasilitas yang sama dengan kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas kedua pada mulanya menempati kelas satu di kapal yang lain tetapi, karena tidak tersedianya batu bara, maka dipindahkan ke Titanic. Kelas utama merupakan bagian kapal yang paling mewah.
Sebagian dari orang yang terkenal turut belayar sebagai penumpang kelas utama. Ini termasuk jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine Force Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor Straus dan isterinya Ida; jutawan Denver, Margaret "Molly" Brown; Sir Cosmo Duff-Gordon dan isterinya Lady Lucille Duff-Gordon; George Elkins Widener dan istrinya Eleanor; John Borland Thayer, isterinya Marian dan anak mereka yang berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William Thomas Stead; Countess of Rothes; pembantu presiden Amerika Serikat Archibald Butt; pengarang dan tokoh masyarakat Helen Churchill Candee; pengarang Jacques Futrelle, dan isterinya May, dan rekan mereka, editor Broadway Henry dan Irene Harris; aktris film bisu Dorothy Gibson; dan yang lain. Ikut bersama di kelas utama lainnya adalah editor urusan White Star Line J. Bruce Ismay yang merencanakan pembuatan Titanic dan pembuat kapal Thomas Andrews, yang turut bersama untuk memantau semua masalah dan menilai kinerja keseluruhan kapal baru tersebut.

Pada hari Rabu 10 April 1912, pelayaran perdana Titanic dimulai. Setelah embarkasi awak kapal, penumpang mulai tiba pukul 09.30 ketika kereta kapal London and South Western Railway dari stasiun Waterloo London tiba di stasiun kereta api Southampton Terminus di sisi dermaga, tepat di samping tempat berlabuhnya Titanic.[100] Jumlah penumpang Kelas Tiga yang besar menandakan mereka yang berhak naik pertama, diikuti penumpang Kelas Satu dan Dua selama satu jam sebelum keberangkatan.

Pelayaran perdananya dimulai tepat waktu pada siang hari. Sebuah kecelakaan nyaris dihindari beberapa menit kemudian ketika Titanic berlayar di samping kapal SS City of New York dan Oceanic yang sedang berlabuh. Bobot raksasanya mengakibatkan kapal-kapal kecil tersebut terangkat oleh gelombang air yang besar dan jatuh ke lembah gelombang. Setelah berlayar dengan selamat melintasi serangkaian gelombang pasang dan selat di Southampton Water dan Solent, Titanic berlayar ke Selat Inggris. Kapal ini berlayar menuju pelabuhan Cherbourg di Perancis sejauh 77 mil laut (89 mi; 143 km). Cuaca watu itu berawan, agak baik namun dingin dan mendung.

Empat jam setelah Titanic meninggalkan Southampton, kapal tiba di Cherbourg dan disambut oleh kapal-kapal tender. 274 penumpang naik kapal dan 24 lainnya tinggal di kapal tender untuk diangkut kembali ke daratan. Proses ini berjalan selama 90 menit dan pada pukul 20.00 Titanic bongkar sauh dan berangkat ke Queenstown. Setelah meninggalkan Queenstown, Titanic menyusuri pesisir Irlandia hingga Fastnet Rock,[109] kira-kira sejauh 55 mil laut (63 mi; 102 km). Dari sana, kapal ini berlayar sejauh 1.620 mil laut (1,860 mi; 3,000 km) mengikuti rute Lingkaran Besar melintasi Atlantik Utara untuk mencapai titik di samudra yang dikenal sebagai "sudut" di tenggara Newfoundland, tempat kapal-kapal uap yang berlayar ke barat melakukan perubahan arah pelayaran. Posisi Titanic hanya beda beberapa jam dari sudut tersebut, yang berada di jalur loksodrom sejauh 1.023 mil laut (1,177 mi; 1,895 km) menuju Nantucket Shoals Light, ketika kapal mengalami tabrakan fatal dengan gunung es. Jalur terakhir pelayaran adalah sejauh 193 mil laut (222 mi; 357 km) menuju Ambrose Light dan akhirnya tiba di New York Harbor.

Titanic menerima serangkaian peringatan dari kapal-kapal lain akan keberadaan es hanyut di wilayah Grand Banks of Newfoundland. Meski begitu, kapal ini terus berlayar dengan kecepatan penuh, yang merupakan praktik standar pada masa itu. Saat itu diyakini secara luas bahwa es adalah ancaman kecil bagi kapal besar dan Kapten Smith sendiri mengatakan bahwa ia tidak bisa "membayangkan kondisi apapun yang akan mengakibatkan kapal tenggelam. Pembangunan kapal modern sudah mengatasi semuanya."

Malapetaka
Pada Minggu malam, 14 April 1912, suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut tenang. Bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith, mengetahui peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi nirkabel semenjak beberapa hari lalu, telah mengubah haluan Titanic lebih jauh ke arah selatan. Pada hari Minggu pukul 13:45 waktu setempat, pegawai komunikasi nirkabel dari kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa gunung es besar mengapung dalam jalur Titanic, tetapi peringatan ini tidak disampaikan ke dek pengawal. Sore itu, satu lagi laporan mengenai bongkahan gunung es besar yang banyak, kali ini dari Mesaba, juga gagal disampaikan ke dek pengawal.


Pada pukul 23:40 waktu setempat ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal. Pengawas membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, "Gunung es, tepat di depan!" First Officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan mengitari es dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi kanan Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa selamat jika lebih dari empat kompartemen bocor. Titanic mulai tenggelam haluan dulu, dengan air masuk dari satu kompartemen ke kompartemen lain ketika sudut kapal di air semakin curam. Tabrakan ternyata tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di empat bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah memasuki lima bagian kedap air pertama, lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15 April, perahu penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat diberitahukan.


Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat di sebelah kanan dengan hanya di isi 28 orang penumpang di atasnya. Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 orang penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung karena peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada masa itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut berat mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.
Penumpang kelas utama dan kedua dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat dengan tangga yang menuju terus ke dek perahu tetapi penumpang kelas ketiga lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian bawah kapal sulit dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang kelas tiga saat pintu dikunci oleh awak kapal yang menunggu giliran mengizinkan penumpang naik ke geladak.

Gambar Rute Pelayaran Pertama Titanic dengan Koordinat Tenggelamnya Kapal

Titanic melaporkan posisinya pada 41° 46′ N, 50° 14′ W. Bangkai kapal ditemukan di 41° 43′ N, 49° 56′ W.
Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim CQD, isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, termasuk Mount Temple, Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic, tetapi semuanya terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal terdekat adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer (58 mil) dan hanya berjarak empat setengah jam; terlalu lama untuk menyelamatkan lebih dari setengah penumpang Titanic karena kapalnya sudah tenggelam. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat pertolongan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.

Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki perahu penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun tenggelam. Ini menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang dilepas dengan hanya 12 orang penumpang di atasnya.
"Wanita dan anak-anak dahulu" diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat, hanya diperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya; walaupun masih terdapat tempat kosong. Laki-laki diperbolehkan naik apabila wanita tidak ada yang mau naik lagi. Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air, dan kecuali dua buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.
Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan baling-baling kapal , dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah saat dua perahu penyelamat terakhir terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan mereka yang terapung dalam air. Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke laut dengan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke atas, dan barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terangkat, sistem eletrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian, pada bagian badan kapal yang tidak kuat menahan beban mengakibatkan Titanic pecah menjadi dua bagian antara dua cerobong terakhir, dan bagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal langsung tehempas kembali di permukaan air dan terangkat tegak lurus. Dua jam empat puluh menit setelah Titanic menabrak gunnug es, tingkat tenggelamnya tiba-tiba meningkat sementara dek depannya sudah berada di bawah air dan air laut mengalir masuk palka-palka yang terbuka. Ketika buritannya yang tidak tertopang naik dari air sampai menampakkan baling-balngnya, kapal ini terbelah antara cerobong ketiga dan keempat akibat tekanan yang luar biasa pada lunasnya. Bagian buritan tetap terapung selama beberapa menit dengan sudut hampir vertikal dan ratusan orang yang bertahan di sana. Selepas beberapa saat, pada pukul 02:20 waktu setempat, semuanya tenggelam ke laut.

Dari sejumlah 2.223 orang penumpang, hanya 706 orang penumpang yang selamat; 1.517 orang penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air 28 °F (−2 °C). Hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan korban dari dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat nomor empat kembali dan menyelamatkan lima orang, dua dari mereka kemudian tewas. Hampir satu jam kemudian perahu penyelamat nomor empat belas kembali dan menyelamatkan empat orang penumpang yang mana satu penumpang kemudian tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung dari geladak. Terdapat perdebatan di antara penumpang yang selamat. sebagian penumpang yang selamat berinisiatif untuk kembali, tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu penyelamat mereka akan tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba menaiki perahu mereka atau ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun sebenarnya hanya sedikit tarikan yang ada.



Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berbeda. Bagian depan menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki) di bawah permukaan dasar laut dan mendarat dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang tenggelam dengan cepat ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.

Usaha Penyelamatan
Sinyal darurat dikirim melalui peralatan nirkabel, roket dan lampu, tetapi tidak satupun kapal yang merespon berada dalam jarak dekat untuk mencapai Titanic sebelum tenggelam. Sebuah kapal yang kebetulan dekat, Californian, yang merupakan kapal terakhir yang berkomunikasi dengan Titanic sebelum tabrakan, melihat sinyalnya namun terlambat memberi bantuan.


Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, sekitar pukul 04.00 RMS Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia, doa khusyuk yang singkat untuk yang mereka yang terselamatkan dan untuk memperingati mereka yang tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April 1912.
Saat santunan jiwa diberikan, White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah 338 jenazah akhirnya ditemukan. Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia, sedangkan jenazah yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.

Dampak Pasca Tenggelamnya Titanic
Penyelidikan Malapetaka
Sebelum korban selamat tiba di New York, penyelidikan sudah direncanakan untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terulangnya kembali bencana seperti ini. Senat Amerika Serikat memulai penyelidikan bencana pada tanggal 19 April, sehari setelah Carpathia tiba New York.

Ketua penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian para penumpang dan awak selagi kejadian tersebut masih segar dalam ingatan mereka. Smith juga perlu mengirim surat pangillan kepada seluruh penumpang dan awak Britania yang selamat selagi mereka masih ada di Amerika Serikat, sehingga mencegah mereka pulang ke Britania Raya sebelum penyelidikan Amerika Serikat selesai tanggal 25 Mei. Pers Britania mencela Smith sebagai seorang oportunis yang secara tidak sensitif memaksakan sebuah penyelidikan untuk mendapatkan prestise politik dan merebut "momennya untuk berdiri di panggung dunia". Kendati begitu, Smith sudah mempunyai reputasi sebagai seorang aktivis keselamatan kereta api di Amerika Serikat, dan ingin menginvestigasi setiap malapraktik yang mungkin dilakukan oleh pebisnis kereta api J. P. Morgan, pemilik sejati Titanic. Lord Mersey ditunjuk sebagai ketua penyelidikan bencana oleh British Board of Trade, yang dilaksanakan antara 2 Mei dan 3 Juli. Masing-masing penyelidikan berusaha mempelajari kesaksian dari penumpang dan awak Titanic, awak Californian milik Leyland Line, Kapten Arthur Rostron dari Carpathia dan para pakar lainnya. Kedua penyelidikan mencapai simpulan yang umumnya sama; regulasi mengenai jumlah sekoci yang harus diangkut kapal sudah kedaluwarsa dan tidak cocok lagi, Kapten Smith gagal menanggapi peringatan es dengan baik, sekoci-sekoci tidak terisi atau terawaki dengan baik, dan tabrakan yang terjadi adalah akibat langsung dari pelayaran ke zona bahaya dalam kecepatan sangat tinggi.

Rekomendasi yang diberikan meliputi perubahan besar-besaran regulasi maritim untuk memberlakukan peraturan keselamatan baru, seperti menjamin bahwa jumlah sekoci yang disediakan lebih banya, latihan sekoci dilaksanakan dengan baik dan peralatan nirkabel di kapal penumpang selalu diawasi petugas selama 24 jam. International Ice Patrol didirikan untuk mengawasi keberadaan gunung es di Atlantik Utara, dan regulasi keselamatan maritim diperkenalkan ke dunia internasional melalui Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut; kedua peraturan tersebut masih berlaku sampai sekarang.

Respons Berbagai Pihak

Saat berita mengenai malapetaka tersebut tersebar, banyak orang yang terkejut bahwa Titanic telah tenggelam dengan jumlah korban tewas yang begitu tinggi walaupun dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat kabar dipenuhi berita dan gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak henti-hentinya untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal dibuat untuk membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.

Tenggelamnya kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton. Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap jalan di daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu penduduk dan hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum korban yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dibuat untuk mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terulangnya peristiwa itu. Senat Amerika Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19 April, sehari selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian penumpang dan awak kapal saat masih segar dalam ingatan mereka. Smith juga memerlukan panggilan tertulis warganegara Inggris untuk pengadilan pada waktu mereka masih berada di negara Amerika. Pemeriksaan Amerika berlangsung sampai tanggal 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai penyelidikan Dewan Perdagangan Inggris mengenai musibah tersebut. Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei dan 3 Juli. Setiap pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang maupun ABK Titanic, dan ABK Californian dan pakar lain.

Para penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan zaman dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru diberlakukan. Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic. Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan Titanic berjarak 31 km (19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan bahwa Lord seharusnya membangunkan operator nirkabel setelah tembakan suar dilaporkan kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel Californian tidak bertugas, 29 negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyamakan komunikasi radio, terutama dalam keadaan bahaya.

Musibah tersebut turut mendorong International Convention for the Safety of Life at Sea di London, Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20 Januari 1915, persetujuan ditandatangani oleh organisasi tersebut dan menghasilkan pendirian dan pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi ancaman bagi jalur laut trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan baru bahwa semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang mencukupi bagi semua penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan yang sesuai dilakukan, dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam sehari bersama pusat kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan darurat. Sebagai tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah dari kapal haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.

Foto Bangkai Titanic (Vivanews, 2010)

-Memmy-


Selasa, 24 April 2012

Rembang, I call you "Home"

Moment 1

A : "Daerah asalmu mana?"
B : "Rembang"
A : "Mana? Lembang? Bandung ya?"
B : "Rembang,,, Jawa Tengah. Semarang ke timur, Pati ke timur..."
A : "Oooo..." (ekspresinya masih ngga ngerti)


Moment 2
A : "Kamu asli mana?"
B : "Rembang"
A : "Rembang itu mana ya? Ada di Peta ngga?"
B : "Tergantung peta mana, kalau di Peta RBI Sleman skala 1 : 250.000 ya pasti ga ada..." =,=


Tik tuk tik tuk... Selalu pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang sejenis muncul tiap saya bertemu dengan teman baru. Tapi dengan senang hati saya mencoba menjelaskan hometown tercinta saya ini, alright... Rembang!
Di bawah ini adalah penjelasan cukup detail tentang Kabupaten Rembang... Pepatah bilang "Tak kenal maka tak sayang". karena itu, yuk kenalan sama kotaku... ;-)


Lambang dan Artinya

Bentuk Perisai, artinya ketahanan terhadap rongrongan dan serangan musuh

Padi dan Kapas, menggambarkan kesuburan daerah, jumlah bulir padi 17 dan kapas mencerminkan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia

Gunungan Garam berwarna Putih, menggambarkan ciri khas produk daerah

BungaMelati, melambangkan wanita Indonesia dan ibu RA Kartini

Bintang Berwarna Kuning bersudut Lima, melambangkan ketaatan beragama dan keagungan Tuhan

Langit berwarna Biru, menggambarkan ketenangan, kedamaian dan kerukunan seluruh masyarakat

Pepohonan berwana Hijau, melambangkan adanya wilayah hutan jati

KapalLayar, melambangkan jiwa bahari sebagian masyarakat Rembang sebagai warisan leluhur

Sangkar berbentuk Lingkaran Putih, menunjukkan teriknya matahari dan indahnya bulan purnama yang menunjukan betapa tabah dan beraninya nelayan – nelayan dengan tanpa kenal bahaya berjuang siang dan malam mengarungi samudra.

Laut berwarna Hitam Pekat, melambangkan jiwa yang terang

Dua Garis Putih membelah Laut, mencerminkan dahsyatnya gelombang laut tiada putus – putusnya.


Sejarah
Sekitar tahun Saka 1336, datanglah orang Campa Banjarmlati sebanyak delapan orang yang pandai membuat gula tebu. Orang-orang Campa itu pindah dari negerinya berangkat melalui lautan menuju ke barat hingga mendarat di sekitar sungai yang kiri-kanannya ditumbuhi pohon bakau. Mereka dipimpin oleh kakek Pow Ie Din.Ketika mendarat, mereka melakukan doa dan semedi. Kemudian mereka mulai menebang pohon bakau dan diteruskan oleh yang lain. Selanjutnya tanah yang telah terbuka itu dijadikan lahan pategalan, pekarangan, perumahan, dan perkampungan. Kampung tersebut dinamakan KABONGAN berasal dari kata bakau menjadi Ka-Bonga-an. Pada suatu hari, saat fajar menyingsing pada bulan Waisaka, orang-orang akan memulai "ngrembang" (mbabat; memangkas) tebu. Sebelum ngrembang dimulai, terlebih dahulu diadakan upacara suci sembahyang dan semedi di tempat tebu serumpun yang akan dipangkas. Upacara pemangkasan tebu ini dinamakan "Ngrembang Sakawit". Dari kata ngrembang inilah kemudian menjadi kata REMBANG sebagainama Kota Rembang saat ini. Menurut shahibul hikayat, upacara "ngrembang sakawit" dilaksanakan pada hari Rabu Legi, saat dinyanyikan kidung, Minggu Kasadha, Bulan Waisaka, Tahun Saka 1337 dengan candra sengkala: Sabda Tiga Wedha Isyara.

Pada mulanya asal nama Kabupaten Rembang sebagai kota atau wilayah masih belum dapat dibuktikan dengan tepat, hal ini disebabkan karena sumber - sumber atau bukti - bukti tertulis yang menceritakan tentang Rembang atau aktifitas kotanya belum ditemukan. Salah satu sumber yang berasal dari penuturan cerita secara turun menurun dan ditulis oleh Mbah Guru disebut bahwa nama Rembang berasal dari Ngrembang yang berarti membabat tebu . Dari kata Ngrembang inilah dijadikan nama kota Rembang hingga saat ini. Munculnya Pemerintahan Kabupaten Rembang pada masa Kolonial Belanda berkaitan erat sebagai akibat dari perang Pacinan. Terjadinya perang Pacinan pada waktu itu akibat dari peraturan dan tindakan sewenang - wenang dari orang Belanda (VOC) di Batavia pada tahun 1741 yang kemudian meluas hampir ke seluruh Jawa termasuk Jawa Tengah. Pada tahun 1741 pertempuran meletus di Rembang di bawah pimpinan Pajang. Pada waktu itu kota Rembang dikepung selama satu bulan dan Garnisun kompeni yang ada di kota Rembang tidak mampu menghadapi pemberontak. Rakyat Rembang dibawah pemerintahan Anggajaya dengan semboyan perang suci dengan perlawanan luar biasa akhirnya dapat menghancurkan Garnisun Kompeni. Sehingga pada tanggal 27 Juli 1741 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Rembang. Dengan Suryo Sengkala "SUDIRO AKARYO KASWARENG JAGAD" yang artinya : Keberanian Membuat Termasyur di Dunia.

Note : Asal-usul kota Rembang ada beberapa versi, sehingga bisa diperoleh asal-usul Kota Rembang dalam versi yang lain.


Letak, Batas dan Administratif Wilayah
Rembang berada di jalur pantura timur Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).

Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter).Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (806 m dpal).Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.

Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura). Secara astronomis berada pada garis koordinat 111 o 00′ – 111 o 30′ Bujur Timur dan 6 o 30′ – 7 o ,6′ Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya. Secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter dpal.

Batas Wilayah Kabupaten Rembang:
• Sebelah utara : Laut Jawa.
• Sebelah timur : Kabupaten Tuban (Jawa Timur).
• Sebelah selatan : Kabupaten Blora.
• Sebelah barat : Kabupaten Pati.

Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki 14 kecamatan, 284 desa, 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Nama, luas wilayah (dalam Ha) dan jumlah desa atau kelurahan untuk masing-masing kecamatan adalah sebagao berikut :

No. Nama Kecamatan Luas Wilayah (ha) Jumlah Desa / Kelurahan


1. Kecamatan Sumber
Luas wilayah : 7.673 Ha
Jumlah Desa : 18

2. Kecamatan Bulu
Luas Wilayah : 10.240 Ha
Jumlah Desa : 16

3. Kecamatan Gunem
Luas Wilayah : 8.020 Ha
Jumlah Desa : 13

4. Kecamatan Sale
Luas Wilayah 10.712 Ha
Jumlah Desa : 15

5. Kecamatan Sarang
Luas Wilayah : 9.133 Ha
Jumlah Desa/ Kelurahan : 23

6. Kecamatan Sedan
Luas Wilayah : 7.946 Ha
Jumlah Desa : 21

7. Kecamatan Pamotan
Luas Wilayah : 8.156 Ha
Jumlah Desa : 23

8. Kecamatan Sulang
Luas Wilayah : 8.525 Ha
Jumlah Desa : 21

9. Kecamatan Kaliori
Luas Wilayah : 6.150 Ha
Jumlah Desa : 23

10. Kecamatan Rembang
Luas Wilayah : 5.881 Ha
Jumlah Desa : 27
Jumlah Kelurahan : 7

11. Kecamatan Pancur
Luas Wilayah : 4.864 Ha
Jumlah Desa : 23

12. Kecamatan Kragan
Luas Wilayah : 6.166 Ha
Jumlah Desa : 27

13. Kecamatan Sluke
Luas Wilayah : 3.759 Ha
Jumlah Desa : 14

14. Kecamatan Lasem
Luas Wilayah : 4.504 Ha
Jumlah Desa : 20
Total luas rilayah Kabupaten Rembang adalah 101.747 Ha dengan total desa berjumlah 284 desa dan kelurahan berjumlah 7 kelurahan.

Sumber: Rembang dalam Angka, 2004

Kampung kelahiran saya adalah di Desa Sambong, Kecamatan Sedan. Kurang lebih 30km dari pusat Kota Rembang dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Dibawah gunung dan ndusun, Hehehe...

Kondisi Geografis
Secara administrasi Kabupaten Rembang terbagi dalam 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan dengan luas wilayah secara keseluruhan 101.408,283 Ha. Kabupaten Rembang merupakan wilayah yang terletak di pantai utara pulau Jawa, merupakan daerah pinggiran (pheripheral) wilayah Jawa Tengah, dimana terdapat 6 kecamatan yang berada di pinggiran pantai, 6 kecamatan tersebut adalah kecamatanKaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang. Panjang pantai pada 6 wilayah kecamatan ini adalah 60 Km. Pegunungan di kabupaten Rembang termasuk dalam deretan pegunungan Kendeng Utara yang potensial untuk pembuatan kapur / gamping. Puncak gunung tertinggi adalah Gunung Lasem (806 m dpal) dan Watu Putih (495 m dpal).

Cuaca dan Iklim
Daerah Kabupaten Rembang terletak antara ketinggian 0 M sampai 806 M dpal, dengan kondisi cuaca berkisar antara 23 o – 35 o C, dengan curah hujan rata-rata pertahun ± 1.044 cm3/tahun.

Kota Rembang memiliki banyak potensi dan sumber daya dari sektor alam juga kekayaan baharinya. Kota Rembang memiliki adat budaya maupun ciri khas tersendiri. Di lain kesempatan, akan saya posting hal tersebut. Rembang adalah sebuah kota kecil di tepi pantai utara (Pantura) Jawa yang bagiku... ngangenin (iyalaah... kota kelahiran gitu... :D ) Kemanapun kaki ini melangkah, kembalinya ke Rembang juga. That's a reason why i call Rembang is my hometown...

Website Kabupaten Rembang : http://www.rembangkab.go.id/

-Memmy-

Sabtu, 14 April 2012

Adam dan Hawa

Ketahuilah Adam, fitrahku kaum Hawa adalah daya tarik terkuat untukmu di dunia ini.
Aku Hawa mampu menjadi senjata iblis untuk membujukmu memakan huldi yang terlarang.
Namun di tanganmu yang bijak,
Aku Hawa mampu menjadi pondasi yang kokohkan imanmu bagai Khadijah terhadap Muhammad.

Adam, jangan pernah segan menegurku bila aku salah di matamu,
Karena sungguh,
Allah membentuk hatiku dari daging yang paling lembut agar ku mudah tersentuh dengan segala nasihat.

Mataku begitu mudah menangis dengan sentuhan sedikit saja.
Namun ingatlah Adam,
Aku Hawa dari tulang rusukmu yang paling bengkok,
Maka fitrahku memang untuk bengkok,
Maka jangan memaksa untuk meluruskanku,
Karena kau akan menemukanku patah,
Sekali ku patah tak akan mampu kau sambung lagi.

Namun, jangan pula membiarkanku terus dalam bengkok,
Tapi cobalah meluruskanku dengan hikmah, dengan bijaksana..
Maka kaupun akan menemukanku lurus bahkan mampu mengokohkanmu..

Banyak pria yang menginginkan pasangan atau calon pasangannya sudah "lurus". Fitrah kami, wanita, adalah dari tulang rusuk kalian, yang paling bengkok... Maka disinilah peran dan ibadah kalian untuk membimbing kami dengan bijak sehingga menjadi lurus. Tegurlah aku dengan bijak jika aku salah, Ajarkan aku bagaimana seharusnya. Di tanganmu yang bijak, tulang rusukmu ini dapat lurus bahkan mampu mengokohkanmu...

-Memmy-

Rabu, 11 April 2012

Terima Kasihku Untuk Kalian

Disini, aku ingin menyampaikan terima kasihku untuk kalian.
Untuk semua pelajaran yang telah kudapatkan hingga detik ini...
Manis, pahit, suka, duka, asa, kecewa, tawa, tangis, dan semua rasa dan peristiwa yang pernah kulewati, yang membentuk kepribadian dan karakterku seperti sekarang ini.

Terima kasih untuk...

Ibu, disebabkan oleh beliau aku lahir di dunia ini;
Bapak, disebabkan oleh beliau aku tumbuh menjadi putrinya yang selalu berusaha kuat;
Mas Eko, disebabkan olehnya aku mengerti keteladanan;
Sahabat-sahabatku, disebabkan oleh kalian aku mengerti hangatnya persahabatan;
Seseorang, disebabkan oleh engkau aku mengerti kesetiaan;
Seseorang, disebabkan oleh engkau aku mengerti konsisten;
Seseorang, disebabkan oleh engkau aku mengerti ketulusan;
Seseorang, disebabkan oleh engkau aku mengerti kesabaran.

Sungguh benar bahwa guru yang terbaik adalah pengalaman. Belajarlah dari pengalaman. Entah pengalaman menyenangkan atau kurang menyenangkan. Jika mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan, jadikan sebagai pelajaran untuk tidak jatuh di tempat yang sama dan lebih baik lagi di masa yang akan datang...
Jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, teruslah tumbuh lebih baik dari apa yang kita dapatkan hari ini.
Sangatlah merugi apabila semakin terpuruk ketika menghadapi kekecewaan apalagi terjatuh di tempat yang sama. Segeralah bangkit dan bangun kehidupan baru dengan asa yang lebih baik...
Hari ini harus lebih baik dari kemarin, bangunlah statement ini setiap hari.
Nikmatilah hidup dengan kesederhanaan, bahwa menyikapi bahagia dengan tidak tertawa terlalu lebar dan tidak menangis terlalu keras ketika mendapatkan sebuah kesedihan.
Tidak ada sesuatupun yang menyakitkan, karena bukanlah seseorang yang menyakiti kita, namun reaksi kita lah yang menyakiti diri kita sendiri...

Ketika mendapatkan sebuah penolakan, bukan menjadi suatu masalah jika kita sudah melakukan yang terbaik dan dengan ketulusan. Karena tidak ada sesuatu pun yang sia-sia dari sebuah ketulusan.
Tidak ada "hal terburuk". Karena jika kita sudah berusaha maksimal, namun kenyataan tidak sesuai dengan yang kita harapkan, bersabarlah, karena apapun yang terjadi, itulah yang terbaik...
Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, namun Dia selalu memberikan apa yang kita butuhkan.
Selalu bersiap dan waspada dalam hidup ini, bersiap menyikapi perubahan, bersiap menyikapi masalah, bersiap mendapatkan ujian, bersiap menyikapi penolakan maupun bersiap mendapatkan pujian... Dari sanalah kekuatan dan keteguhan kita terbentuk.

Terima kasih untuk penolakan;
Terima kasih untuk perubahan;
Terima kasih untuk kesetiaan;
Terima kasih untuk perjuangan;
Terima kasih untuk pengorbanan;
Terima kasih untuk pujian;
Terima kasih untuk nasehat;
Terima kasih untuk kesabaran;
Sekali lagi, banyak terima kasih untuk kalian... Karena kalian lah aku belajar, karena kalian lah aku ingin lebih baik. :-)

-Memmy-

Rabu, 04 April 2012

Mahabbah

Mahabbah (Cinta) adalah kehidupan. Barangsiapa yang tidak memiliki rasa mahabbah, maka dia termasuk orang-orang yang mati. Cinta adalah cahaya. Barangsiapa kehilangan cintanya, maka keberadaannya bagaikan orang yang berada di dalam lautan kegelapan. Cinta adalah obat penawar, barangsiapa yang hatinya kosong dari cinta, segala macam penyakit akan bersarang di dalamnya. Cinta adalah jiwa keimanan, kedudukan dan semua amalan. Manakala semua itu kosong dari cinta, maka kedudukannya sama dengan tubuh yang tidak ada ruhnya. Begitulah para sastrawan dan pujangga mendefinisikan cinta.

Atas dasar cintalah semua makhluk diberi fitrahnya masing-masing,
Karena cintalah seluruh planet bergerak pada garis edarnya,
Dengan cintalah manusia bisa memperoleh kehidupan yang layak dan mereguk kenikmatan iman…

Untaian Mutiara Kata “Cinta”

Cintamu jangan berlebihan, dan bencimu pun jangan biarkan menghancurkan. (Umar bin Khattab)

Aku mencintai orang-orang shalih, meskipun aku belum termasuk golongan mereka. Aku berharap semoga aku mendapat syafaat (bantuan untuk juga menjadi shalih) dari mereka. Aku membenci orang-orang durhaka, meskipun sebenarnya, mungkin, aku termasuk dari golongan mereka. (Imam Syafi’i)

Cintailah orang shalih karena keshalihannya! Cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT! Dan cintailah Allah, karena Dia adalah kecintaan Nabi danorang-orang shalih! (Imam Syafi’i)

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat-Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya. (Ar-Rabi’ bin Anas)

Barangsiapa mencintai Allah, maka ia pasti mencintai orang yang dicintai Allah. Barangsiapa mencintai orang yang dicintai Allah, maka ia akan mencintai sesuatu karena Allah. Barangsiapa mencintai sesuatu karena Allah, maka ia akan senang jika amalnya tidak diketahui oleh orang lain. (Sufyan bin ‘Uyainah)

Sungguhn cinta dapat mengubah
Yang pahit menjadi manis
Debu beralih emas
Keruh menjadi bening
Sakit menjadi sembuh
Penjara menjadi telaga
Derita menjadi nikmat
Dan kemarahan menjadi rahmat
Cintalah yang mampu meluluhkan besi
Menghancurkan batu karang
Membangkitkan yang mati dan memberikan kehidupan kepadanya
Serta membuat budak menjadi pemimpin.
(Jalaluddin Rumi)

Jika tatapan mata yang dipenuhi rasa iri dan dengki itu dapat memberikan mudharat, maka tatapan yang dipenuhi rasa iman dan kasih sayang akan menimbulkan cinta dan keimanan. (Abbas As-Siisiy)

Manusia telah banyak dikaruniai banyak kekuatan oleh Allah, dan karunia yang terbesar adalah kemampuannya membangkitkan rasa cinta dan kasih sayang. (Abbas As-Siisiy)

Cinta sebenar-benarnya adalah kepada Allah. Karena itu, terdapat hubungan segitiga dalam sebuah cinta seorang makhluk, dimana sebagai puncaknya adalah Allah. Cinta seorang makhluk kepada makhluk lain adalah melalui Allah. "Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, maka hilanglah cintaku padamu. (Imam Nawawi)"

Ahabbakalladzii ahbabtaniilahuu...

-Memmy-

Rindu, Cinta dan Do'aku

Cinta itu laksana pohon di hati...
Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai,
Dahannya adalah mengetahui, mendengar dan memandangnya,
Rantingnya adalah "ketakutan" kepadanya,
Daun-daunnya adalah malu kepadanya,
Buahnya adalah ketaatan dan pelayanan kepadanya,
Dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya...
Kusebut nama Allah, Muhammad, dan namamu...
Ku rawat pohon ini dengan jiwa ragaku,
Kutitipkan segenap rindu dan cinta ini pada-Nya, untukmu...

Semoga Allah selalu memudahkan dan meridhoi usaha kita, menggenapkan dien,
Aamiin...

-Memmy-