Moment 1
A : "Daerah asalmu mana?"
B : "Rembang"
A : "Mana? Lembang? Bandung ya?"
B : "Rembang,,, Jawa Tengah. Semarang ke timur, Pati ke timur..."
A : "Oooo..." (ekspresinya masih ngga ngerti)
Moment 2
A : "Kamu asli mana?"
B : "Rembang"
A : "Rembang itu mana ya? Ada di Peta ngga?"
B : "Tergantung peta mana, kalau di Peta RBI Sleman skala 1 : 250.000 ya pasti ga ada..." =,=
Tik tuk tik tuk... Selalu pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang sejenis muncul tiap saya bertemu dengan teman baru. Tapi dengan senang hati saya mencoba menjelaskan hometown tercinta saya ini, alright... Rembang!
Di bawah ini adalah penjelasan cukup detail tentang Kabupaten Rembang... Pepatah bilang "Tak kenal maka tak sayang". karena itu, yuk kenalan sama kotaku... ;-)
Lambang dan Artinya
Bentuk Perisai, artinya ketahanan terhadap rongrongan dan serangan musuh
Padi dan Kapas, menggambarkan kesuburan daerah, jumlah bulir padi 17 dan kapas mencerminkan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
Gunungan Garam berwarna Putih, menggambarkan ciri khas produk daerah
BungaMelati, melambangkan wanita Indonesia dan ibu RA Kartini
Bintang Berwarna Kuning bersudut Lima, melambangkan ketaatan beragama dan keagungan Tuhan
Langit berwarna Biru, menggambarkan ketenangan, kedamaian dan kerukunan seluruh masyarakat
Pepohonan berwana Hijau, melambangkan adanya wilayah hutan jati
KapalLayar, melambangkan jiwa bahari sebagian masyarakat Rembang sebagai warisan leluhur
Sangkar berbentuk Lingkaran Putih, menunjukkan teriknya matahari dan indahnya bulan purnama yang menunjukan betapa tabah dan beraninya nelayan – nelayan dengan tanpa kenal bahaya berjuang siang dan malam mengarungi samudra.
Laut berwarna Hitam Pekat, melambangkan jiwa yang terang
Dua Garis Putih membelah Laut, mencerminkan dahsyatnya gelombang laut tiada putus – putusnya.
Sejarah
Sekitar tahun Saka 1336, datanglah orang Campa Banjarmlati sebanyak delapan orang yang pandai membuat gula tebu. Orang-orang Campa itu pindah dari negerinya berangkat melalui lautan menuju ke barat hingga mendarat di sekitar sungai yang kiri-kanannya ditumbuhi pohon bakau. Mereka dipimpin oleh kakek Pow Ie Din.Ketika mendarat, mereka melakukan doa dan semedi. Kemudian mereka mulai menebang pohon bakau dan diteruskan oleh yang lain. Selanjutnya tanah yang telah terbuka itu dijadikan lahan pategalan, pekarangan, perumahan, dan perkampungan. Kampung tersebut dinamakan KABONGAN berasal dari kata bakau menjadi Ka-Bonga-an. Pada suatu hari, saat fajar menyingsing pada bulan Waisaka, orang-orang akan memulai "ngrembang" (mbabat; memangkas) tebu. Sebelum ngrembang dimulai, terlebih dahulu diadakan upacara suci sembahyang dan semedi di tempat tebu serumpun yang akan dipangkas. Upacara pemangkasan tebu ini dinamakan "Ngrembang Sakawit". Dari kata ngrembang inilah kemudian menjadi kata REMBANG sebagainama Kota Rembang saat ini. Menurut shahibul hikayat, upacara "ngrembang sakawit" dilaksanakan pada hari Rabu Legi, saat dinyanyikan kidung, Minggu Kasadha, Bulan Waisaka, Tahun Saka 1337 dengan candra sengkala: Sabda Tiga Wedha Isyara.
Pada mulanya asal nama Kabupaten Rembang sebagai kota atau wilayah masih belum dapat dibuktikan dengan tepat, hal ini disebabkan karena sumber - sumber atau bukti - bukti tertulis yang menceritakan tentang Rembang atau aktifitas kotanya belum ditemukan. Salah satu sumber yang berasal dari penuturan cerita secara turun menurun dan ditulis oleh Mbah Guru disebut bahwa nama Rembang berasal dari Ngrembang yang berarti membabat tebu . Dari kata Ngrembang inilah dijadikan nama kota Rembang hingga saat ini. Munculnya Pemerintahan Kabupaten Rembang pada masa Kolonial Belanda berkaitan erat sebagai akibat dari perang Pacinan. Terjadinya perang Pacinan pada waktu itu akibat dari peraturan dan tindakan sewenang - wenang dari orang Belanda (VOC) di Batavia pada tahun 1741 yang kemudian meluas hampir ke seluruh Jawa termasuk Jawa Tengah. Pada tahun 1741 pertempuran meletus di Rembang di bawah pimpinan Pajang. Pada waktu itu kota Rembang dikepung selama satu bulan dan Garnisun kompeni yang ada di kota Rembang tidak mampu menghadapi pemberontak. Rakyat Rembang dibawah pemerintahan Anggajaya dengan semboyan perang suci dengan perlawanan luar biasa akhirnya dapat menghancurkan Garnisun Kompeni. Sehingga pada tanggal 27 Juli 1741 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Rembang. Dengan Suryo Sengkala "SUDIRO AKARYO KASWARENG JAGAD" yang artinya : Keberanian Membuat Termasyur di Dunia.
Note : Asal-usul kota Rembang ada beberapa versi, sehingga bisa diperoleh asal-usul Kota Rembang dalam versi yang lain.
Letak, Batas dan Administratif Wilayah
Rembang berada di jalur pantura timur Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).
Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter).Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (806 m dpal).Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura). Secara astronomis berada pada garis koordinat 111 o 00′ – 111 o 30′ Bujur Timur dan 6 o 30′ – 7 o ,6′ Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya. Secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter dpal.
Batas Wilayah Kabupaten Rembang:
• Sebelah utara : Laut Jawa.
• Sebelah timur : Kabupaten Tuban (Jawa Timur).
• Sebelah selatan : Kabupaten Blora.
• Sebelah barat : Kabupaten Pati.
Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki 14 kecamatan, 284 desa, 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Nama, luas wilayah (dalam Ha) dan jumlah desa atau kelurahan untuk masing-masing kecamatan adalah sebagao berikut :
No. Nama Kecamatan Luas Wilayah (ha) Jumlah Desa / Kelurahan
1. Kecamatan Sumber
Luas wilayah : 7.673 Ha
Jumlah Desa : 18
2. Kecamatan Bulu
Luas Wilayah : 10.240 Ha
Jumlah Desa : 16
3. Kecamatan Gunem
Luas Wilayah : 8.020 Ha
Jumlah Desa : 13
4. Kecamatan Sale
Luas Wilayah 10.712 Ha
Jumlah Desa : 15
5. Kecamatan Sarang
Luas Wilayah : 9.133 Ha
Jumlah Desa/ Kelurahan : 23
6. Kecamatan Sedan
Luas Wilayah : 7.946 Ha
Jumlah Desa : 21
7. Kecamatan Pamotan
Luas Wilayah : 8.156 Ha
Jumlah Desa : 23
8. Kecamatan Sulang
Luas Wilayah : 8.525 Ha
Jumlah Desa : 21
9. Kecamatan Kaliori
Luas Wilayah : 6.150 Ha
Jumlah Desa : 23
10. Kecamatan Rembang
Luas Wilayah : 5.881 Ha
Jumlah Desa : 27
Jumlah Kelurahan : 7
11. Kecamatan Pancur
Luas Wilayah : 4.864 Ha
Jumlah Desa : 23
12. Kecamatan Kragan
Luas Wilayah : 6.166 Ha
Jumlah Desa : 27
13. Kecamatan Sluke
Luas Wilayah : 3.759 Ha
Jumlah Desa : 14
14. Kecamatan Lasem
Luas Wilayah : 4.504 Ha
Jumlah Desa : 20
Total luas rilayah Kabupaten Rembang adalah 101.747 Ha dengan total desa berjumlah 284 desa dan kelurahan berjumlah 7 kelurahan.
Sumber: Rembang dalam Angka, 2004
Kampung kelahiran saya adalah di Desa Sambong, Kecamatan Sedan. Kurang lebih 30km dari pusat Kota Rembang dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Dibawah gunung dan ndusun, Hehehe...
Kondisi Geografis
Secara administrasi Kabupaten Rembang terbagi dalam 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan dengan luas wilayah secara keseluruhan 101.408,283 Ha. Kabupaten Rembang merupakan wilayah yang terletak di pantai utara pulau Jawa, merupakan daerah pinggiran (pheripheral) wilayah Jawa Tengah, dimana terdapat 6 kecamatan yang berada di pinggiran pantai, 6 kecamatan tersebut adalah kecamatanKaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang. Panjang pantai pada 6 wilayah kecamatan ini adalah 60 Km. Pegunungan di kabupaten Rembang termasuk dalam deretan pegunungan Kendeng Utara yang potensial untuk pembuatan kapur / gamping. Puncak gunung tertinggi adalah Gunung Lasem (806 m dpal) dan Watu Putih (495 m dpal).
Cuaca dan Iklim
Daerah Kabupaten Rembang terletak antara ketinggian 0 M sampai 806 M dpal, dengan kondisi cuaca berkisar antara 23 o – 35 o C, dengan curah hujan rata-rata pertahun ± 1.044 cm3/tahun.
Kota Rembang memiliki banyak potensi dan sumber daya dari sektor alam juga kekayaan baharinya. Kota Rembang memiliki adat budaya maupun ciri khas tersendiri. Di lain kesempatan, akan saya posting hal tersebut. Rembang adalah sebuah kota kecil di tepi pantai utara (Pantura) Jawa yang bagiku... ngangenin (iyalaah... kota kelahiran gitu... :D ) Kemanapun kaki ini melangkah, kembalinya ke Rembang juga. That's a reason why i call Rembang is my hometown...
Website Kabupaten Rembang : http://www.rembangkab.go.id/
-Memmy-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar