Sabtu, 19 November 2011

Chemistry

Jadi tertarik pengen nulis tentang Chemistry. Akhir-akhir ini saya sering mendengar istilah chemistry. Saya masih teringat juga pembicaraan beberapa bulan lalu dengan teman melalui fasilitas chatting dari sebuah merk ponsel. Saya buka-buka lagi history obrolannya. Berawal dari pembicaraan tentang mengapa belum punya pasangan, tentang kekurangan dan kelebihan, akhirnya meruncing ke chemistry. Chemistry ini cukup mempengaruhi dan ada kaitannya dengan hubungan. Dalam hal ini khususnya hubungan “perasaan” atau mencintai antara cowok dan cewek. Berikut penggalan pembicaraan kami :

A : “Chemistry sebenarnya hanya sebagai awal aja. Banyak pasangan yang merasa chemistry hilang setelah nikah. Apalagi punya anak, apalagi anaknya segudang. Boro-boro mikirin chemistry, ngurusin anaknya nangis gantian kek antrian BBM. Balik ke filosofi kata pasangan. Kira-kira apa yang berkorelasi dengan kata pasangan? Chemistry iya, tapi itu di awal”.
B : ‘Komitmen?”
A : “Kayaknya belum tepat”.
B : “Tuntutan bisa mempertahankan kehidupan keluarga?”
A : “Duh jauhnyaaaaaaa... Bukaaaan. Gini.. Pernah liat pasangan pemain badminton?”
B : “Yup. Kerjasama?”
A : “Nah, coba perhatikan kenapa si A dipasangkan dengan si B? Anggap saja pasangan ganda campuran deh”
B : “Saling melengkapi?”
A : “Wah… Lumayan ini… Sip… Terus?”
B : “Maksudnya yang satu ada kekurangan ini, satunya punya kelebihan di hal itu, dan sebaliknya”
A : “Ga mesti kelebihan dan kekurangan…”
B : “Saling mengisi”
A : “Sip…”
B : “Ibaratnya, kenapa Tuhan menciptakan sela-sela di antara jari-jari kita?”
A : “Nah… Trus… Apa lagi coba?”
B : “Karena Tuhan menciptakan sela-sela jari lain, yang apabila disatukan, bisa saling menutup, hingga ga ada lagi sela itu”
A : “Terus kalo sela jari itu besarnya timpang gimana? Nyusahin banget kan? Wkwkwk” (ada sesi humor juga dalam obrolan) Artinya apa yang dimiliki masing-masing itu saling mengisi, saling melengkapi, dalam batas-batas kecocokan yang bisa diterima, sehingga masing masing merasa saling membutuhkan untuk lebih nyaman, lebih kuat, lebih kompak. Dari situ muncullah keinginan untuk menjaga hubungan yang saling membutuhkan… Muncullah komitmen dalam diri masing-masing untuk menjaga hubungan itu. Ibarat main musik akan lebih enak kalau ada yang nyanyi dan aada yang main gitar. Lagu kesukaannya juga mirip-mirip, tempat main musiknya juga sama, tempo yang dimainkan sama, maka lagu yang dimainkan akan terasa merdu dan indah, enak didengerin menjadi irama kehidupan rumah tangga yang harmonis.”
B : “Pertama memang chemistry, bisa saling melengkapi dan ketergantungan satu sama lain (ketergantungan dalam arti positif)”
A : “Belum tentu juga chemistry mucul di awal. Tergantung molekul kimianya” (sudah mengarah ke sains nih dan menganalogikan teori sains dengan chemistry versi realita)
B : “Cinta bisa ditumbuhkan sih…”
A : “Kalau molekul kimianya berkecepatan reaksi yang lama alias bolot dan lelet, yaa biasanya baru muncul kalau pasangannya terancam diambil orang. Hehehe. Pernah memecahkan apa sebenernya chemistry?”
STOP segini aja ya bocoran obrolannya. Soalnya kalau ditulisin semua, namanya cuma transpose history chat ke blog deh. Hehehe…

Kebanyakan orang susah menjelaskan maksud dari Chemistry, yaa… seperti reaksi kimia gitu lah, susah dijelasinnya. Terbentuk begitu saja, klik sama seseorang, nyaman, meskipun seseorang itu terkadang bukan type kita maupun seseorang itu adalah bener-bener cowo/ cewe impian kita. Awalnya memang chemistry yang diperlukan dalam sebuah hubungan, selanjutnya adalah saling membutuhkan, saling ketergantungan, melengkapi bahkan kehilangan jika seseorang itu tidak bersama kita. Hal-hal tersebutlah yang bisa dijadikan pondasi jika ingin membangun hubungan yang lebih serius. Jika kesemuanya itu dimiliki oleh sepasang hati, ditambah komitmen keduanya, maka jaminan hubungan yang awet sudah pasti di genggaman tangan :)

Bagi yang masih bingung tanda-tanda sebuah Chemistry, berikut saya berikan 7 tanda Anda dan si Dia mempunyai Chemistry (Dikutip dari Kompas Female) :

Anda menjadi kagok dan canggung
Anda jadi merasa canggung, lalu mengetuk-ngetukkan pensil ke meja atau mendenting-dentingkan gelas. "Ketika Anda memiliki chemistry yang serius, tubuh Anda meningkatkan produksi norepinephrine yang merupakan saraf-saraf penghubung," ungkap Helen Fisher, PhD, ahli anthropologi dari Rutgers University. Repotnya, hal ini malah membuat Anda canggung, tidak dapat mengkoordinasikan otak dan gerakan tangan, bahkan menimbulkan kecelakaan-kecelakaan kecil yang memalukan. Ini pertanda baik. Sebab bila Anda tidak peduli bagaimana anggapan si dia tentang Anda, Anda pun tak akan memperdulikan kekonyolan yang dilakukannya.


Anda jadi lebih mampu melihat secara detail

Sebelumnya, Anda tidak mengamati seseorang dengan begitu detail. Namun, mendadak Anda bisa melihat bagaimana kuku jari kelingking si dia terlihat terbelah, atau ada tahi lalat kecil di lehernya. Hal ini terjadi karena kadar dopamin meningkat dan membuat Anda mampu menandai kesemua hal tersebut. Penandaan ini membuat Anda fokus pada satu orang dengan lebih jelas, dan mengamati detail paling nggak penting dari diri seseorang. Segala sesuatu jadi terlihat unik dan istimewa.

Anda jadi lebih kompromis
Chemistry yang sebenarnya membuat Anda lebih melunak daripada biasanya. Jangan kaget kalau Anda lalu jadi lebih kompromis dengan teman kencan Anda ini, dibandingkan dengan orang lain. Anda tidak keberatan meskipun harus berjalan kaki lebih jauh asalkan bersama-sama si dia. Mendadak Anda sepakat menonton film-film komedi slapstick yang sebelumnya tidak Anda sukai. Atau, mencoba makanan yang sebelumnya Anda hindari.
“Saat Anda jatuh cinta, Anda lebih mudah menyerahkan batasan-batasan Anda agar dapat menyatu bersama orang tersebut," Harville Hendrix, PhD, penulis buku Keeping the Love You Find.

Ruangan terlihat lebih terang daripada biasanya
Ketika Anda melihat sesuatu, atau menatap seseorang yang menyebabkan perasaan menjadi positif, atau memancarkan minat khusus, pupil mata Anda melebar untuk menangkap lebih banyak gambaran tersebut. Alhasil, mata pun menangkap lebih banyak cahaya, dan ruangan pun jadi terlihat lebih terang.

Anda merasa lebih gelisah
Berulangkali mengelus lengan, menepuk-nepuk kaki, atau merasa gelisah selama kencan berlangsung, ternyata merupakan tanda baik: Anda memang menyukai orang ini. “Itu namanya gerakan perpindahan, yang Anda lakukan ketika Anda mencoba memutuskan apa yang harus Anda lakukan dengan diri Anda,". “Tahu kan, ketika seseorang tersenyum pada Anda, tapi Anda tak tahu pasti harus tersenyum balik atau mengalihkan wajah, lalu Anda memain-mainkan rambut.”
Hal ini terjadi karena otak mengalami over stimulasi, yang membuat Anda mengeluarkan energi berlebih dengan sedikit merapikan penampilan. Beberapa pakar lain mengatakan bahwa meraba-raba lengan atau kaki menunjukkan keinginan bawah sadar untuk menyentuh orang yang Anda hadapi.

Lupa makan
Ketika Anda merasa punya chemistry dengan seseorang, Anda begitu terpaku pada apa yang Anda bicarakan, sampai lupa menyentuh makanan yang dihidangkan di meja. Anda sama sekali tidak memikirkan makanan, dan hal ini bukan karena Anda merasa tegang. Penyebabnya adalah meningkatnya kadar dopamin, yang memicu perasaan menginginkan. "Kadar dopamin yang lebih tinggi memberi perasaan ringan, meningkatkan energi, dan merasakan suatu ekstasi minor. Dan Anda sama sekali tidak lapar!".

Anda merasa punya banyak kesamaan
Anda tidak merasakan nafsu terhadap pria/ wanita ini, tetapi lebih tertarik dengan berbagai kesamaan antara Anda dan dia yang Anda temukan. Chemistry yang terjadi di tempat kerja, misalnya, disebabkan pusat emosi dalam sistem limbik di otak Anda mengenali karakter si dia, yang mirip dengan karakter orang yang mengasuh Anda waktu kecil. Sebagai contoh, Anda merasa nyaman dengan humor yang dilontarkan lawan bicara Anda, karena mirip dengan cara ayah/ ibu Anda berinteraksi dengan Anda.

“Kesamaan yang intens ini memicu pelepasan dopamin, yang menimbulkan perasaan 'wow'," Saat perasaan itu muncul, Anda pun jadi makin terpikat padanya secara fisik.

-Memmy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar