Kamis, 08 Maret 2012

Someday I’ll Marry My Best Friend

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
They don't know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you I promise you, I will

(Lucky, Jason Mraz Ft. Colbie Caillat)

Suatu hari saya akan menikah dengan teman baik saya…
Itu impian saya untuk seorang yang akan menjadi suami saya, pasangan saya. Bukan hanya pasangan di dunia, namun semoga kami menjadi pasangan di dunia dan di akhirat, Aamiin.
Teman baik disini bukan berarti teman main dari kecil atau dalam konteks sempit, namun yang saya maksud disini adalah someone who can understand me, completing me, accept both my bad and together to be better…


Karena sahabat-lah terkadang menjadi seseorang yang paling dekat dan paling mengerti kita. Hingga ada sebuah quote yang memperlihatkan hubungan kedekatan dan saling melengkapinya sebuah persahabatan :
“Persahabatan ibarat tangan dengan mata. Saat tangan terluka, mata menangis. Saat mata menangis, tangan menghapus air matanya”.
Ada seperti ikatan batin, chemistry dan interaksi perilaku spontan dalam keduanya. Jadi, tidak sampai terucap sudah mengerti apa yang diperlukan… Lebih dalamnya orang biasa menyebutnya soulmate. Tentang chemistry, saya sudah menjelaskannya di tulisan saya sebelumnya. Yaitu saling melengkapi bahkan ketergantungan positif.

Yang pasti, sebuah hubungan yang baik harus mempunyai tujuan, visi dan misi yang sama. Sebuah persahabatan bisa terjalin karena perbedaan latar belakang ataupun perbedaan-perbedaan lainnya, namun mereka mempunyai persamaan tujuan dan tingkat toleransi yang tinggi. Misalnya : Seorang sahabat tidak akan marah dan memutuskan persahabatannya karena sahabatnya itu tidak lulus ujian, justru akan menghibur dan memberinya dukungan. Seorang sahabat yang baik tidak akan meninggalkan sahabatnya menonton the newest box movie film ketika sedang kanker (kantong kering alias lagi krisis ekonomi), tapi justru akan meminjamkan uang agar sahabatnya itu bisa ikut senang nonton film bareng. Siapa yang lebih akan memback-up yang kurang. Dan banyak lagi bukti kesetiaan seorang sahabat. Dan hal-hal tersebut dilakukan seorang sahabat dengan ketulusan dan keinginan untuk bisa lebih baik dan bisa mencapai tujuan bersama-sama.


Sama halnya dengan persahabatan, sebuah hubungan hati juga memerlukan interaksi seperti itu. Apalagi untuk sebuah hubungan pernikahan diharapkan untuk sekali saja seumur hidup. Pagi, siang, sore malam, sepanjang hari, hingga tutup usia kita bersamanya. Sepanjang itu tentunya tidak selalu manis dan suka cita, ada kalanya sedih, marah, kecewa, perbedaan pendapat, dan hal tidak diinginkan lainnya. Maka dari itu, jika pasangan kita bisa sekaligus menjadi sahabat kita, akan lebih kompromis dan harmonis (sepertinya, karena saya juga belum menikah. Namun ini impian saya. Hehe… ).

My partner is love, loyal, care each other and together we’ll be better. My partner is my best friend… :)


-Memmy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar